Salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah selain melalui ibadah shalat adalah dengan tilawah Al Qur’an. Mengingat, Al Qur’an merupakan kumpulan firman Allah yang Allah turunkan untuk menjadi petunjuk bagi hamba-hambaNya. Di dalam kitabNya tersebut terdapat berbagai arahan, petunjuk, hikayat dan seruan, agar kita sebagai hambaNya menjadikan Al Qur’an sebagai pegangan sejati hingga akhir hayat. Bersama Ustadz Ulin Nuha, Pengisi Kajian Rutin Pagi Hari (KRPH) Masjid Mardhiyyah, Kampus Universitas Gadjah Mada, akan membahas manfaat dan faedah yang diperoleh dari berinteraksi dengan Al Qur’an.
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)
Ustadz Ulin Nuha menegaskan melalui ayat tersebut, bahwasanya Allah memberikan ketenteraman pada hati orang-orang yang beriman melalui ibadah yang tujuannya semata-mata untuk mengingatNya, dan salah satunya dengan tilawah Al Qur’an. Tidak dapat dipungkiri, membaca dan mentadabburi Al Qur’an merupakan suatu sarana komunikasi yang dapat menghubungkan diri kita dengan Allah. Sehingga, ketenangan dan ketenteraman akan Allah hadirkan sebagai bekal keimanan yang dapat mengokohkan hidayahNya dalam hati dan lisan kita. Sebagaimana yang dikatakan oleh Ali bin Abi Thalib: “Jika aku menginginkan agar Allah berbicara kepadaku, maka aku membaca al-Qur’an. Dan tatkala aku ingin berbicara kepada Allah, maka aku melaksanakan shalat.”
Saudaraku, penting untuk kita ketahui bahwasanya banyak manfaat dan keuntungan yang Allah berikan dari kebiasaan kita berinteraksi dengan Al Qur’an. Lantas, apa saja keuntungan dari berinteraksi dengan Al-Qur’an, diantaranya: (1) memperoleh syafaat di hari kiamat nanti, (2) mendapatkan pahala tanpa batas, (3) bermandikan cahaya bagi pembacanya di bumi dan menjadi simpanan di langit, (4) sarana berkomunikasi dengan Allah, (5) Allah memberikan apa yang dibutuhkannya tanpa diminta, (6) kesehatan jiwa dan raga, dan (7) bagi pembaca Al Qur’an namanya akan selalu disebut dalam majelis Allah dan MalaikatNya.
Dari keuntungan tersebut, maka penting bagi kita untuk menyadari betapa nikmatnya mengakrabi diri dengan Al Qur’an, mengingat syafaat dan manfaat yang Allah berikan kepada mereka yang membaca dan mengamalkannya. Sehingga, iman dan akhlak kita terus terjaga hingga kelak mampu melahirkan generasi-genarasi Qur’ani yang setia dan berpegang teguh terhadap kitab dan ajaranNya. Sebagaimana dalam firmanNya:
مَا كَانَ لِبَشَرٍ أَنْ يُؤْتِيَهُ اللَّهُ الْكِتَابَ وَالْحُكْمَ وَالنُّبُوَّةَ ثُمَّ يَقُولَ لِلنَّاسِ كُونُوا عِبَادًا لِي مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلَٰكِنْ كُونُوا رَبَّانِيِّينَ بِمَا كُنْتُمْ تُعَلِّمُونَ
الْكِتَابَ وَبِمَا كُنْتُمْ تَدْرُسُونَ
“Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: “Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah”. Akan tetapi (dia berkata): “Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.” (QS. Ali Imran: 79)
Semoga Allah senantiasa menjaga dan mengokohkan iman di hati-hati kita. Aamiin. Wallahu A’lam bish showaab. (ann/elnury)