Galau. Ya, seperti itulah kondisi saya kala itu sebagai mamak beranak satu yang tengah bingung lantaran si kecil enggan makan sayur setiap hari. Padahal, saat Khadijah berusia 6 bulan dan mulai MPASI, dapat dibilang apapun makanannya pasti dia lahap. Namun, perubahan signifikan itu mulai terjadi, tepatnya saat saya mulai ‘menaikkan’ tekstur makanannya dengan memberikan sayuran dalam bentuk potongan, alias tidak lagi dihaluskan seperti sebelumnya.
Lantas, saya pun mencoba berbagai variasi menu lainnya dan menghadirkan tampilan yang menarik, semata-mata agar si kecil mau makan sayur. Dan, tentunya dikombinasikan pula dalam menu 4 bintang lainnya. Namun, nyatanya lagi-lagi tidak dia makan, paling tidak hanya mengambil beberapa jenis makanan yang hanya dia sukai. Sontak, melihat hal itu mamak hanya bisa termenung di pojokan sambil cemilin remahan biskuitnya si kecil, hiks.
Anyway, pastinya sebagai emak-emak udah paham dong apa yang dimaksud dengan menu 4 bintang ini? Nah, supaya lebih jelas, yuk kita lihat gambaran berikut ini.
Bagi emak-emak, memperhatikan tiap asupan makanan si kecil setiap harinya amatlah penting. Terlebih, hal ini bukan hanya soal perkara makan, nyusu, mandi, kemudian tidur. Lantas, TIDAK. Lebih tepatnya, bukan semudah itu sodara-sodara. Karena, dari 4 jenis nutrisi ini, salah satunya yang harus dipenuhi ialah kebutuhan serat anak guna mendukung proses pencernaannya. Dimana, serat sayur buah merupakan sumber serat yang baik bagi kesehatan pencernaan anak. Ini penting banget lho Mak! Melebihi, harga promo pospak yang selalu dinanti tiap bulannya, hehe.
Dan, inilah yang menjadi PR terbesar saya dalam menunjang tumbuh kembang si kecil melalui asupannya sehari-hari. Mengingat, Khadijah ini anaknya terbilang susah banget buat makan sayur, disamping memang emak bapaknya juga enggak terlalu doyan makan sayur, hehee (pengakuan dosa). Alhasil, saya pun memutar otak sejadi-jadinya untuk bisa membuat Khadijah ini “tetap bisa” makan sayur, entah dalam bentuk apa. Adapun, hal ini saya lakukan guna menghindarkan Khadijah dari sembelit alias susah BAB lantaran kurangnya asupan serat dalam tubuhnya. So, apakah emak menemukan solusinya?
Yo! Yogurt for Kids, Solusi Tepat Penuhi Kebutuhan Serat Anak
Nah, ini dia jawabannya, Yo! Yogurt for Kids. Pas banget sama kondisi Khadijah yang memang doyan banget dengan berbagai produk olahan dari susu, seperti yogurt ini salah satunya. Otomatis, Yo! Yogurt for Kids ini pun langsung menjadi andalan saya dalam mencukupi kebutuhan serat anak setiap hari. Terlebih, saya sendiri memang sudah mulai memberikan yogurt pada Khadijah sejak usianya menginjak 18 bulan. Wah, enggak kebayang dong gimana lahapnya dia saat menghabiskan Yo! Yogurt for Kids ini hanya dalam waktu sekejap, jelas saya shocked sekaligus girang saat melihatnya, hehe.
Menariknya lagi, Yo! Yogurt for Kids ini merupakan satu-satunya yogurt anak yang pertama kali hadir di Indonesia lho! Serta, dibuat dari yogurt yang berkualitas dimana didalamnya juga ditambahkan serat buah dan sayur. Sehingga, rasanya pun semakin enak dan segar saat dinikmati. Terlebih, yogurt anak ini aman buat dikonsumsi setiap hari, karena dalam produksinya tidak mengandung bahan pengawet, perasa buatan serta pewarna buatan. Maka enggak heran lagi, kalau hingga kini berbagai varian yang dimunculkannya pun semakin beragam, yaitu:
- Yo! Yoghurt Banana Berries Brocoli
- Yo! Yoghurt Raspberry Pumpkin
- Yo! Yoghurt Lychee Spinach
- Yo! Yoghurt Mango Carrot
Akhirnya…
Jujurly, bagi saya pribadi, yogurt anak yang satu ini recommended banget. Disamping, karena komposisinya yang aman dan sehat, juga dapat memenuhi 30% kebutuhan serat anak tiap harinya. Belum lagi, harganya juga terjangkau lho, yakni sekitar Rp8.500 hingga Rp11.000 per pack-nya, bisa lah buat stok bulanan sekardus hehe. Jadi, tunggu apalagi Mak? Yuk, mulai jaga kesehatan pencernaan anak dengan rutin mengonsumsi Yo! Yoghurt for Kids setiap hari dan tidak lupa hadirkan selalu menu 4 bintang lainnya agar tumbuh kembang si kecil semakin sehat dan kuat. Semoga bermanfaat, salam waras!