Site icon Catatan Ludy

Kenalkan Si Kecil Produk Halal Sejak Dini, Indonesia Muslim Lifestyle Festival 2019 Tempatnya!

Setiap hari, selalu ada saja kejutan menarik yang Khadijah berikan kepada saya sebagai umminya. Meski, usianya baru menginjak 2 tahun, seringkali saya dibuatnya terpukau dengan segala aksi dan celotehnya di masa golden age-nya ini. Beragam pertanyaan pun sudah bisa dia sampaikan, kendati kosakatanya masih terbatas. Namun, saya amat salut dengan rasa ingin tahunya yang sangat tinggi terhadap banyak hal yang ada disekitarnya. Ahh, saat menuliskannya pun, spontan saya jadi rindu pada si kecil yang sedang tertidur pulas di kamarnya (mamak baper edition).

Dan beberapa waktu lalu, saya sempat kaget dengan sebuah pertanyaan yang disampaikan oleh Khadijah. Dia bertanya, ” Ummi, pig boweh (red-boleh) Dijah makan engak (tidak)?” sontak, saat mendengar pertanyaan itu pun saya bingung mau menjelaskan bagaimana dan seperti apa. Secara, usianya masih terlalu dini untuk diajarkan tentang hal krusial seperti itu.

Khadijah bertanya tentang ‘pig’ (pictured by pexels.com)

Namun, kembali lagi pada prinsip saya, bahwa saya percaya apapun yang saya sampaikan dan ceritakan pada si kecil, tentu bisa menjadi pengetahuan baru bagi Khadijah. Terlebih, dalam proses penguasaan verbalnya. Tentu, hal ini akan menambah jumlah kosakatanya dalam berkomunikasi sehari-hari. Ahh, lagi-lagi saya dibuatnya rindu pada putri kecil shalihah yang satu ini (mamak baper edition partII).

Lantas, sejak saat itu, saya mulai berpikir bahwa penting rasanya memahamkan si kecil tentang produk dan lifestyle halal sejak dini sebagai main rules seorang muslim. Bisa dibilang, proses ini bukanlah percepatan baginya untuk belajar. Namun lebih jelasnya, inilah langkah kecil saya sebagai seorang ibu yang mencoba mengenalkan si kecil tentang Islam.

Tepatnya, “seperti apa sih gaya hidup seorang muslim yang BENAR?”.

Just it!

Perlukah Si Kecil Dikenalkan Produk Halal Sejak Dini?

Sadar, bahwa diri ini bukanlah sosok ibu yang sempurna. Saya lebih senang menyebut diri saya sebagai sosok ibu pembelajar. Karena, dengan itu dapat terus memotivasi saya agar makin giat belajar dan mencari ilmu sebanyak-banyaknya untuk diberikan pada anak saya. Salah satunya, belajar untuk bisa mengenalkan si kecil tentang produk halal sejak dini.

“Emangnya penting ya? Kan masih kecil, mbaakk.”

Bagi saya, PENTING. Dua hal yang menjadi patokan utama bagi saya saat pertama kali memahamkan si kecil tentang hal ini adalah yakin bahwa segala hal yang halal adalah baik dan memiliki manfaat bagi manusia. Dan sebaliknya, segala hal yang haram dalam syariat Islam adalah buruk, berbahaya bagi manusia dan memberikan mudhorot.

Maka, agar fitrah keshalihan itu lahir, sebagai orang tua saya merasa perlu bahkan wajib untuk selalu menjaga segala asupan yang masuk ke dalam tubuh Khadijah. Adapun yang menjadi catatan utama bagi saya tentang produk halal ini, yakni memastikan sumber (cara mendapatkannya) dan zat yang terkandung didalamnya. Berikut ini, merupakan empat hal yang menjadi pembiasaan saya saat memahamkan produk halal pada si kecil, yaitu:

Pictured by pexels.com

Ajak Makan Bersama
Bagi saya cara ini terbilang cukup efektif untuk anak seusia Khadijah. Mengapa? Karena, saat aktivitas makan berlangsung, saya seringkali mengenalkan si kecil tentang apa-apa saja yang dimakannya. Sembari, mengenalkannya juga pada beberapa jenis makanan yang tidak boleh dimakan, dalam hal ini seperti ular, pig dan lain-lain. Tak lupa, dari aktivitas makan bersama ini pula saya membiasakan Khadijah untuk berdoa terlebih dahulu baik sebelum maupun sesudah makan serta adab-adab lainnya saat makan. Seperti, tidak boleh mencela makanan, harus menggunakan tangan kanan, makan tidak boleh berdiri dan masih banyak lagi.

Memahamkannya tentang Makanan Halal
Seperti penjelasan sebelumnya, khusus dalam konteks ini saya lebih senang memfokuskannya pada cerita baik melalui buku atau karangan saya sendiri, hehe. Misalnya, kemarin saya cerita kalau kita memiliki sebuah apel, tetapi apel itu kita dapatkan dari hasil mencuri. Maka, apel itu tidak boleh kita makan karena jelas tidak halal. Darisana juga, sekaligus saya menanamkan nilai moril pada Khadijah bahwa perbuatan mencuri itu tidak baik dan Allah tidak suka. Yup, sesederhana itu, TAPI BERAT TANGGUNG JAWABNYA!

Berikan Contoh Gambar Makanan Halal dan Haram
Salah satu cara yang cukup efektif dan mudah diterapkan. Terlebih, Khadijah sendiri lebih suka aktivitas yang berbau visual. Dari contoh-contoh gambar yang saya berikan inilah, seringkali saya mengenalkan tentang beberapa jenis hewan yang boleh dan tidak boleh dimakan. Serta, beberapa gambar produk lainnya yang di kemasannya terdapat label halal. Meski, si kecil belum seutuhnya mengerti, setidaknya dia tengah berupaya mencerna tiap materinya pelan-pelan. Trust me!

Berkunjung ke Pameran Produk Halal
Mengajak si kecil untuk berkunjung ke Pameran Produk Halal adalah pilihan yang tepat untuk proses pembelajarannya. Karena, bukan hanya si kecil saja yang belajar, tapi ummi dan abinya pun juga bisa ikut belajar lebih banyak langsung sama ahlinya. So, mesti dicoba ya buibuuuk!

Halal is My Way…

Sebagai pengamat berdaster (red-IRT), saya melihat bahwa halal tidak lagi terbatas pada ajaran Islam saja. Namun, lebih dari itu. Penerapannya dapat menjangkau banyak aspek kehidupan, salah satunya yaitu praktik bisnis. Dan, ini menjadi catatan penting bagi saya bahwa kini halal telah mampu menunjukkan geliatnya sebagai tren dunia sekaligus menjadi gaya hidup masyarakat (lifestyle halal). Aslii, enggak nyangka bisa se-hebat itu efeknya. Masya Allah…

Erat kaitannya dengan hal ini, ternyataaa… lifestyle halal ini juga dapat mendorong perekonomian suatu negara dengan sistem syariahnya lho yang terbukti aman dan menguntungkan serta berlaku untuk semua pihak. Membaca fakta ini membuat saya auto merinding plus speechless pada aturan Islam itu sendiri yang begitu rapih dengan sistemnya yang Allah rancang se adil-adilnya (Please, minta tisu!). Maka, tepat banget yaa rasanya jika umat muslim itu sendiri HARUS menjadikan halal sebagai jalan hidupnya. NOTED!

Di satu sisi, Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, sebenarnya memiliki peluang besar untuk bisa mengembangkan industri halal dan syariah. Namun, sayang seribu sayang, kondisi ini rupanya tidak diimbangi dengan pencapaian yang baik di tingkat global. Berdasarkan data dari Global Islamic Economy Report 2016/2017 dan 2017/2018, Indonesia menempati peringkat 10 dari 15 negara dalam bidang ekonomi syariah.

Selain itu, perkembangan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia juga tertinggal dari negara mayoritas non muslim seperti Thailand dan Australia. In fact, seperti itulah kondisinya. Meski begitu, saya yakin bahwa Indonesia dengan segala potensinya tentu bisa mengejar semua ketertinggalan itu. Bismillah, pasti bisa!

Maka, untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap industri halal dan membangun kesadaran untuk menjalankan gaya hidup halal, LIMA Event berkolaborasi dengan Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI), Perkumpulan Lembaga Dakwah dan Pendidikan Indonesia (PULDAPII) dan Yayasan Alumni Pesantren Islam Al Irsyad Tengaran (YAPIAT) menyelenggarakan pameran industri dan gaya hidup halal terbesar dan terlengkap di Indonesia Muslim Lifestyle Festival (Muslim Life Fest) 2019.

Gimana, pas banget kan sama project mamak yang satu ini untuk pembelajaran si kecil? Duh, jadi makin greget pengen belajar banyak kan, hehe.

Mengunjungi Indonesia Muslim Lifestyle Festival, Why Not?

Untuk mendukung tahapan belajar si kecil, saya pun mulai mencari tahu kira-kira ada kah event menarik yang tepat untuk saya kunjungi sebagai sarana pembelajaran? Mengingat, belajar dan bertanya-jawab langsung pada ahlinya dalam sebuah forum diskusi adalah pilihan yang sangat tepat. Alhasil, saya mendapatkan info menarik tentang event Indonesia Muslim Lifestyle Festival yang diselenggarakan di Jakarta Convention Centre (JCC) ini dari seorang teman di media sosial. Menariknya lagi, acara ini dimulai pada tanggal 30 Agustus – 1 September 2019 lho! Wahh, jadi enggak sabar nih pengen datang ke event super kece yang satu ini, hehe (colek paksu).

Nah, bagi yang belum tahu apa sih event Indonesia Muslim Lifestyle Festival ini? Jujurly, saya sendiri juga baru tahu sih setelah kepo-in sosmednya hehe. Jadi, Indonesia Muslim Lifestyle Festival ini merupakan pameran Industri Syariah & Halal terbesar yang menyuguhkan gaya hidup halal secara komprehensif, termasuk juga produk halal didalamnya. Adapun, event ini sendiri terinspirasi dari MIHAS (Malaysia International Halal Showcase), yakni sebuah pameran dagang industri halal bertaraf internasional dan selalu dinanti oleh para pelaku industri, produsen, distributor, dan pembeli produk halal pastinya.

Dan, event MIHAS ini sendiri selama 12 tahun terakhir dinilai berhasil dan sukses menarik lebih dari 31.240 pengunjung dari seluruh dunia. Berikut ini adalah beberapa negara yang ikut serta menjadi partisipan didalamnya, antara lain: Indonesia, Filipina, Korea Selatan, Jepang, China, Belgia, Iran, Perancis, India, Palestina, Arab Saudi, Afrika Selatan, dan Turki.

Mengetahui hal tersebut, membuat saya makin sadar bahwa Indonesia sebagai negara mayoritas muslim dengan sumber daya yang berlimpah sangat berpotensi menjadi tuan rumah pameran produk dan industri halal seperti MIHAS, serta menjadi kiblat halal dunia didalamnya. Adapun, Indonesia Muslim Lifestyle Festival merupakan salah satu sarana untuk bisa mewujudkan misi utama tersebut.

Bismillah, yakin. I hope so!

Ada Apa Saja Sih di Indonesia Muslim Lifestyle Festival?

Kini, sudah saatnya halal menjadi gaya hidup dan hijrahnya umat Islam. Berkaitan dengan itu, pada pameran ini akan menampilkan produk-produk halal dari 8 sektor yaitu sekolah berbasis Islam, modest fashion, halal food, halal travel, sharia property, halal cosmetic, halal media, dan startup berbasis syariah.

Diketahui, luas area lokasi Pameran Indonesia Muslim Festival 2019 ini sendiri sekitar 13.000 m2 dan terdapat 300 stand didalamnya. Wuihhh, kebayang kan gimana tuh luasnya? Siap-siap aja nih kaki bakalan gempor pas nanti muter-muter, hehe.

Adapun, yang paling ditunggu-tunggu dari acara ini ialah adanya edukasi dan sosialisasi umat Islam untuk mengenal kembali esensi konsep halal yang sepenuhnya dapat diaplikasikan dalam segala sendi kehidupan. Disajikan dalam bentuk kajian dan diskusi terbuka, rasanya tepat sekali jika pada event ini pula akan dipenuhi dengan berbagai khasanah keilmuan yang dapat membangkitkan lagi semangat Islam di Indonesia.

Sehingga, pantas rasanya jika melalui pameran ini diharapkan dapat memberikan peluang dan kesempatan yang luas bagi para pengusaha muslim yang ingin berkembang lewat forum bisnis, investor forum dan business matching dengan internasional buyers. Termasuk juga bagi para startup, bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk mengikuti ajang kompetisi social entrepreneurship.

Selain itu, bagi muslimah seperti saya, juga bisa lho seru-seruan bareng disini dengan bergabung dalam kegiatan hijabbers gathering yang akan mengupas tuntas soal karya dan kreativitas muslimah dalam menghidupkan gaya hidup halal. Mengingat bisnis busana muslim memiliki prospek yang sangat cerah.

Termasuk juga, bagi para orang tua yang ingin mengenal lebih dalam tentang pendidikan Islam yang berorientasi global. Pada event ini, PULDAPIA menghadirkan Islamic Education Fair yang menampilkan lebih dari 50 sekolah berbasis Islam. Dari pameran ini pula diharapkan dapat mengajak masyarakat untuk mengenal lebih dalam pendidikan tinggi Islam yang kini berkembang dinamis untuk menjawab kebutuhan lapangan kerja yang lebih luas lagi.

Satu lagi, di pameran ini juga juga akan menampilkan Pusat Jajanan Halal lho! Jadi, no worry, kalau tiba-tiba mendadak lapar dan pengen cari makan. Adapun, yang unik di sini, pengunjung akan diperkenalkan profesi khusus untuk peracik makanan halal yang ternyata juga telah mendapatkan sertifikasi kompetensi food handler. Wah, menarik banget nih buat disimak dan si mamak beranak satu ini pun jadi makin penasaran dong sama pameran ini.

Nah, tunggu apalagi? Daripada makin penasaran, buruan yuk cek tanggalnya dan pastikan kamu bisa hadir ke Indonesia Muslim Lifestyle Festival. Karena, cuma disini kamu bisa dapat banyak insight baru dan dijamin bakal bikin kamu makin paham tentang produk halal, industri halal dan halal lifestyle. Pameran ini sendiri dibuka mulai pukul 09:00 sampai 21:00, dengan harga tiketnya yang dibanderol Rp 25 ribu saja. Cukup murah bukan? Khusus hari Jumat free lho yaaa. Yuk, jangan sampai kelewatan yaa, karena pasti pulang-pulang dari pameran ini bakal bawa banyak ‘oleh-oleh’ untuk materi pembelajarannya si kecil di rumah dan usefull banget. Semoga bermanfaat, SALAM WARAS!