Saat ini, tren pembayaran menggunakan dompet digital sedang marak-maraknya di Indonesia. Kita bisa membayar berbagai macam merchant, baik dari yang kecil seperti pedagang kaki lima maupun yang besar seperti supermarket, hanya dengan menggunakan smartphone yang sudah terinstall aplikasi dompet digital.
Beberapa layanan aplikasi dompet digital yang populer, diantaranya OVO, Gopay, LinkAja, DANA, dan lain-lain. Bahkan, sejumlah bank juga sudah membuat produk dompet digitalnya masing-masing. Mereka menyediakan beberapa metode pembayaran, salah satunya dengan menggunakan metode scan QR code, sehingga pembayaran menjadi lebih simpel dan praktis.
BI Ciptakan QRIS untuk Kemudahan Bertransaksi
Dengan berbagai macamnya layanan pembayaran yang menggunakan QR code, maka Bank Indonesia saat ini telah membuat standardisasi QR code dengan nama QR Code Indonesia Standard (QRIS). Sehingga, hanya dengan satu QR code saja bisa digunakan untuk membayar berbagai macam layanan atau aplikasi pembayaran yang ada.
Jadi, para merchant tidak perlu memajang beraneka ragam QR code pada kasir, cukup satu saja yaitu #pakaiQRstandar. Penjual siomay pun tidak perlu menempel berbagai macam sticker QR code di gerobaknya, sehingga bisa menutupi kaca di gerobaknya. Jika itu terjadi, hal ini bisa membuat si penjual tidak kelihatan, karena tertutup oleh banyaknya QR code.
Hanya cukup satu saja #pakaiQRstandar yang perlu ditempel. Saat ini, Bank Indonesia sedang menggalakkan kampanye #pakaiQRstandar salah satunya dengan mengadakan #feskabi2019. Diharapkan, pada tahun 2020 nanti seluruh aplikasi pembayaran digital sudah menerapkan QRIS.
Penerapan QRIS di Lingkungan Masyarakat
Selain pada pembayaran merchant penjualan barang dan jasa, kita bisa mengaplikasikan metode ini pada lingkungan tempat tinggal. Bagi Anda yang tinggal di perumahan, kompleks, ataupun apartemen pasti ada iuran RT, sampah, keamanan, dan lain-lain. Lalu, jika di daerah tempat tinggal kita akan mengadakan suatu kegiatan, misalnya Agustusan, acara keagamaan, donasi, dan lain-lain.
Biasanya ada petugas yang ditunjuk untuk keliling guna mengumpulkan dana ini. Metode #pakaiQRstandar ini bisa digunakan untuk membuat pengumpulan dana agar lebih praktis, transparan, dan accountable.
Ada beberapa mekanisme yang bisa dipakai dengan pembayaran cashless via QR code ini. Mekanisme pertama, tiap rumah bisa menempel sticker/kertas QR code yang sudah sesuai standard Bank Indonesia di depan rumahnya. QR Code bisa didapatkan dengan mencetak dari aplikasi yang kita pakai untuk membayar. Tidak harus aplikasi yang spesifik, tapi bisa menggunakan aplikasi pembayaran apa saja, asal sudah sesuai dengan standar QR code dari Bank Indonesia.
Nantinya, para petugas pengumpul dana ini ketika mereka keliling komplek, tinggal scan saja gambar QR code tersebut. Maka pemilik rumah akan mendapat notifikasi di aplikasinya, bahwa terdapat request pembayaran sebesar nominal tertentu. Pemilik rumah bisa melakukan verifikasi dan membayar sesuai jumlahnya lewat aplikasi, dan tentunya apabila sudah diverifikasi bahwa itu betul-betul dari petugas kompleks.
Melalui mekanisme ini, selain bisa digunakan untuk mengumpulkan dana lingkungan tempat tinggal, bisa juga lho dikembangkan. Contoh kasus, misalnya ada pengamen ataupun peminta sumbangan yang tiba-tiba singgah di rumah kita. Mereka bisa melakukan scan pada QR code di depan rumah kita, lalu memilih request dana.
Tapi kita perlu hati-hati untuk kasus ini, bisa jadi orang yang melakukan scan adalah orang yang tidak bertanggung jawab. Sehingga dana yang sudah kita berikan bisa digunakan bukan untuk peruntukannya. Dengan ini, maka para pengamen atau peminta sumbangan pun bisa ikut memanfaatkan dunia pembayaran digital saat ini.
Mekanisme lain yang bisa diterapkan dengan QR code, sebagai contoh kasus berikut. Masjid di lingkungan kita akan mengadakan kegiatan keagamaan atau sosial. Masjid tentunya memerlukan dana yang dikumpulkan dari warga sekitar. Biasanya masjid akan mengumumkannya dengan mencetak surat dan dibagikan ke masing-masing rumah di sekitar masjid. Nah QR code ini, bisa juga disisipkan di surat tersebut.
Tidak peduli aplikasi apa yang digunakan untuk menerima pembayaran, pihak masjid hanya perlu menyisipkan satu QR code standar Bank Indonesia di dalam surat tersebut. Jadi para warga bisa melakukan donasi dengan melaukan scan QR code di surat itu lewat aplikasi dompet digital yang sesuai. Ide yang praktis bukan??
Keuntungan QRIS bagi Masyarakat
Dengan pembayaran #pakaiQRstandar, pihak penerima dana juga akan lebih accountable dan transparan. Setiap record penerimaan dana akan tercatat secara otomatis di aplikasi. Sehingga, sangat sedikit celah bagi pengumpul dana untuk melakukan tindakan yang tidak bertanggung jawab.
Jadi, selain mendapat kepraktisan dalam membayar via QR code ini, kita juga lebih yakin bahwa dana yang diberikan dapat tersalurkan dengan baik. Ini merupakan ide lingkungan warga digital yang mungkin bisa menjadi trend ke depan dan dapat #gairahkanekonomi digital di Indonesia.
Gimana nih, sampai sini cukup jelas bukan? Semoga pengetahuan tentang QRIS dari Bank Indonesia ini bisa memberikan sedikit pencerahan bagi teman-teman semua. SALAM WARAS!