Bicara tentang penyakit kanker, seketika itu pula membuat saya sadar betapa pentingnya arti sehat. Karena, faktanya setiap 1,1 detik ada individu terdiagnosis dokter mengidap kanker dan tiap 2 detiknya ada yang meninggal lantaran penyakit mematikan ini. Lantas, saking menggeliatnya penyakit ini, dunia pun memperingati Hari Kanker Sedunia tiap tanggal 4 Februari sejak tahun 2000 lalu.
Miris sekaligus memilukan. Karena, penyakit kanker nyatanya tak mengenal usia, bahkan jabatan sekalipun. Namun, satu hal yang perlu diingat, para survival cancer tidaklah berdiri sendiri-sendiri. Melainkan, ada kita para fighters yang siap berjuang dan mengulurkan tangan untuk menopang teman-teman survival. Bismillah, kita pasti bisa!
Tepat, di hari Selasa (4/2) kemarin bersamaan dengan Hari Kanker Sedunia, alhamdulillah saya dan teman-teman blogger lainnya mendapatkan banyak pengetahuan baru terkait jenis penyakit ganas yang satu ini. Menariknya, tiap kali mengingat hal ini, membuat saya auto tersadar untuk dapat berusaha keras menerapkan pola hidup sehat. Mengingat, kondisi saya selama ini yang memang cukup terpuruk dengan adanya timbunan lemak yang makin meluas di sejumlah area tubuh. Inginnya sih diet, tapi apa daya, niat dan hidayah untuk mengembalikan bentuk tubuh agar kembali ideal rupanya belum kunjung datang.
Hingga pada akhirnya, saya tersadarkan dengan kalimat ini:
Ukuran tubuh ideal, tujuannya bukan hanya untuk indah dilihat. Namun, semata-mata agar dapat terhindar dari penyakit. Khususnya, penyakit kanker ini yang sifatnya tidak menular. Tetapi, muncul melalui pola hidup yang salah.
dr. Cut Putri Ariani, MHKes (Dir. P2PTM)
Deggg, bagaikan disambar petir di siang bolong, saat mendengar kalimat itu seolah membuat nyali saya menciut dan menurun drastis. Terlebih, kondisi ini kaitannya erat dengan penyakit mematikan ini, kanker. Lantas, seperti apa sih penyakit kanker ini? Seperti apa gejalanya? Dan, apa saja jenis-jenis kanker? Selengkapnya, langsung aja yuk simak pemaparannya di bawah ini!
Apa Itu Penyakit Kanker?
Perlu diketahui, penyakit ini sendiri merupakan jenis penyakit yang tidak menular dan diakibatkan oleh pembelahan sel abnormal yang tidak terkendali dan dapat menyerang jaringan disekitarnya. Dimana, sel kanker ini bersifat ganas dan dapat menyerang siapa saja, entah itu pria atau wanita, bahkan orang dewasa hingga anak-anak sekalipun.
Kendati, bukan tergolong penyakit tidak menular (PTM), tetap aja gaes kita mesti WASPADA lho. Karena, penyakit kanker ini sendiri merupakan penyebab kematian kedua terbesar di dunia. Terhitung lebih dari 18 juta orang terdiagnosis kanker dan 9,6 juta orang di dunia meninggal akibat kanker setiap tahunnya. Duh, serem banget kan?
Belum lagi, berderet fakta memilukan lainnya yang disebabkan oleh penyakit mematikan ini. Di Indonesia sendiri, menurut data WHO (Globocan 2018) terdapat sekitar 348.809 kasus baru kanker dengan angka kematiannya sendiri mencapai 207.210 jiwa. W-O-W, angka yang fantastis bukan? Lantas, masihkah kita menutup mata pada penyakit mematikan ini?
Cari Tahu Gejala dan Faktor Risiko Kanker
Penyakit kanker akan terus berlanjut jika tidak mulai dicegah dari sekarang.
Prof. dr. Suhartati Gondhowiardjo, Sp.Rad(K)OnkRad.
Diketahui, kanker merupakan penyakit katastropik dengan pembiayaan tertinggi kedua setelah jantung pada tahun 2018 (BPJS Kesehatan 2018). Kondisi ini, salah satunya disebabkan lantaran pasien yang telah mengidap kanker umumnya baru datang memeriksakan diri ke dokter ketika telah menjelang/memasuki stadium akhir. Dengan kata lain, kebanyakan dari pasien ini sebelumnya tidak menyadari adanya penyakit kanker ini dalam tubuh mereka.
Bahkan, mirisnya lagi, sebagian besar diantara mereka ini malah ada yang tergiur lho dengan pengobatan alternatif yang belum terbukti secara klinis. Sehingga, kita wajib tahu nih apa saja sih gejala dari penyakit kanker ini, sebelum semuanya terlambat.
Disamping itu, ada upaya lain yang bisa kita lakukan untuk menekan pertambahan kasus penyakit kanker ini. Khususnya, dimulai dari diri sendiri. Ini sangat penting, karena penyakit kanker ini sendiri dapat dikatakan sebagai penyakit gaya hidup. Sehingga, pencegahannya pun dapat dilakukan dengan menerapkan gaya hidup sehat dan menjauhi faktor risiko kanker. Adapun, faktor risiko kanker ini adalah kondisi yang dapat meningkatkan terjadinya penyakit kanker. Lantas, apa saja sih faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya kanker? Langsung aja yuk, check this out!
- Makanan yang kontak dengan zat-zat kimia yaitu 6P: Penyedap, Pewarna, Perasa, Pengawet (Pengasinan, Pengasapan)
- Polutan
- Diet tidak seimbang, rendah serat, tinggi lemak
- Kurang aktivitas fisik
- Paparan asap rokok dan produk tembakau
- Paparan lingkungan berbahaya
- Konsumsi alkohol
- Perilaku seksual yang berisiko
- Paparan sinar ultraviolet
- Heriditas/keturunan
Banyak hal penting yang saya pelajari dari materi kali ini dan penerapan pola hidup sehat rupanya menjadi kunci utama dari semua ini. Saya percaya, bahwa dengan menjalani pola makan sehat yang tepat, istirahat yang cukup, olahraga yang teratur, dan menjauhi rokok dan alkohol, dapat membuat tubuh menjadi lebih sehat dan terhindar dari penyakit. Terlebih, kanker. So, masih ragu untuk menerapkan pola hidup sehat? Yuk, kita mulai dari sekarang!
Jenis-Jenis Kanker dengan Kasus Terbanyak
Dari dua poin di atas, membuat saya makin sadar bahwa gaya hidup punya peranan penting bagi kesehatan tubuh. Terlebih, penyakit kanker ini sendiri yang nyatanya dapat menyerang siapapun, tanpa pandang bulu. Diketahui, hingga saat ini ada banyak sekali jenis kanker yang menyerang manusia. Namun, hanya beberapa jenis diantarnya yang memiliki kasus terbanyak, antara lain:
- Jenis kanker yang banyak menyerang pria: kanker paru dan kanker kolorektal
- Jenis kanker yang banyak menyerang wanita: kanker payudara dan kanker leher rahim.
- Jenis kanker yang banyak menyerang anak-anak: kanker bola mata (Retinoblastoma) dan kanker darah (Leukimia).
Meski demikian, kanker masih bisa diobati kok. Hal ini berdasarkan data dari WHO yang menyebut bahwa 43% kanker dapat dicegah dan dilakukan deteksi dini seperti kanker leher rahim, kanker payudara, dan kanker kolorektal. Namun, yang bikin kesel nih, khususnya orang Indonesia ini biasanya perlu dipaksa dulu untuk sadar dalam melakukan deteksi dini. Sehingga, jika deteksi dini ini dilakukan lebih cepat, maka pencegahan kanker pun dapat dilakukan lebih awal. Duh, ini sih self reminder banget ya buat eike. Inget, CATET!
Bersama Pemerintah Pusat, Dirjen P2PTM Kemenkes Dorong Pencegahan Penyakit Kanker
Guna mencegah bertambahnya kasus penyakit kanker di Indonesia, pemerintah pusat bersama Kementerian Kesehatan, khususnya di bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), terus gencar melakukan berbagai upaya untuk memperluas sosialisasi terkait pencegahan kanker.
Mengingat, penanganan penyakit kanker di Indonesia hingga saat ini masih terbatas dengan rendahnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit kanker ini. Ditambah lagi, faktor sosial kultur di masyarakat yang dengan mudahnya menawarkan berbagai pengobatan alternatif yang jelas belum terbukti secara ilmiah. Jelas dong ya, ini wajib banget diedukasi.
So, buat kamu nih yang mau tahu lebih banyak tentang penyakit kanker ini dengan jelas, tepat dan terpercaya, langsung aja klik website P2PTM Kemenkes RI. Disana, kamu bakal banyak dapat info terkait jenis penyakit tidak menular ini dengan tepat dan akurat lho! Well, semoga bermanfaat yaa informasi kali ini, akhir kata #IAmAndIWill yes! SALAM WARAS!
Ludy