Sudah lama rasanya enggak nulis di blog ini. Beberapa bulan terakhir hidup terasa super padat, mulai dari ngurus anak, beberes rumah, ngejar kerjaan, sampai-sampai waktu buat diri sendiri pun nyaris enggak ada. Tapi akhirnya, setelah sekian lama, aku bisa kembali duduk sebentar, ngeliat galeri foto di Smartphone, dan nulis perjalanan yang sangat berkesan ini. Semoga tulisanku kali ini bisa jadi inspirasi atau sekedar teman ngopi kamu hari ini ya. Let’s check this out!
Liburan Keluarga Tanpa Ribet, Tapi Penuh Cerita
Di tengah padatnya rutinitas rumah, kerjaan, dan urusan anak-anak, aku dan suami sama-sama ngerasa: kita butuh liburan. Tapi bukan yang bikin tambah capek, apalagi mahal. Akhirnya, kami memutuskan untuk roadtrip. Rute kami susun pelan-pelan: Ciwidey – Garut – Cianjur – Geopark Ciletuh. Empat hari, tiga malam. Mobil sendiri, bawaan secukupnya, dan itinerary yang fleksibel. Tujuannya bukan mengejar tempat, tapi menjemput momen.
Hari 1: Kabut Dingin Ciwidey dan Hangatnya Quality Time
Kebun Teh Cibuni
Perjalanan dimulai dari Bandung menuju Ciwidey. Pemberhentian pertama kami adalah Kebun Teh Cibuni. Sesampainya di sana, udara sejuk langsung menyambut. Kabut pagi menari-nari di atas hamparan hijau perkebunan teh. Anak perempuanku langsung lari-lari kecil sambil petik daun teh dan bilang, “Ini kayak film kartun!” Sementara adiknya, si toddler dua tahun, asik menunjuk kupu-kupu yang lewat.
Kami sempat duduk sebentar di bawah pohon, ngemil roti, dan menyeruput air termos. Rasanya… tenang banget. Kayak lupa sejenak bahwa hidup biasanya riweh.
Tips:
– Datang pagi agar dapat kabut dan cahaya terbaik.
– Pakai sepatu nyaman karena jalannya tanah dan sedikit berbatu.
Kawah Rengganis
Setelah puas di kebun teh, kami lanjut ke Kawah Rengganis. Tempat ini terbilang cukup sepi daripada Kawah Putih, tapi justru itu daya tariknya.
Kami berjalan melewati jembatan bambu, lalu melihat uap panas mengepul dari tanah. Anak-anak penasaran tapi tetap takjub.
Kami sempat rendam kaki di aliran air hangat alami—nyaman banget setelah kaki pegal. Suasananya tenang, dengan suara gemericik air dan aroma khas belerang yang nggak terlalu menyengat.
Tips:
– Bawa baju ganti untuk anak kalau mau main air.
– Ada tempat bilas, tapi sederhana. Jadi, siapkan handuk kecil sendiri.
Hari 2: Dari Tebing Garut ke Laut Cianjur
Bukit Guha, Garut
Hari kedua, kami agak lebih pagi berangkat dari penginapan, karena mau mengejar momen sunrise di Bukit Guha, Garut. Jalan menuju ke sana cukup menantang, sempit dan berbatu. Tapi saat tiba, semua rasa pegal terbayar lunas.
Dari atas bukit, kami bisa lihat laut luas membentang. Ombak memukul tebing, angin berhembus kencang. Rasanya seperti ada di ujung dunia—sunyi, megah, dan bikin refleksi.
Tips:
– Gunakan sepatu gunung atau sandal kuat, jangan sandal jepit.
– Tidak perlu bawa bekal, karena disana sudah tersedia banyak warung kecil yang menjual berbagai panganan, mulai dari nasi goreng, mie instan, air kelapa, dan lain-lain, ditambah harganya pun cukup terjangkau.
Karang Potong Ocean View, Cianjur
Dari Garut, kami langsung menuju Karang Potong Ocean View di Cianjur. Tempat ini memang lebih ramai dan instagramable, banyak spot foto lucu.
Anakku senang banget main di padang rumput dan naik ayunan gantung menghadap laut. Kami sempat duduk-duduk di bean bag sambil ngemil pop mie dari warung lokal. Suasana santai banget.
Tak lupa, kami sekeluarga juga bermain-main di pantai. Kala itu, ombaknya tidak terlalu besar, udaranya pun tidak terlalu panas, namun cukup menghangatkan hati kami kala itu. Sayangnya, perjalanan menuju lokasi pantai terbilang cukup curam dengan posisi turunan yang landai. Ditambah, permukaan jalannya masih berupa tanah liat yang licin jika terkena air. Alhasil, banyak diantara kami para pengunjung yang kepeleset saking licinnya saat melalui jalan turunan itu.
Tips:
– Jangan lupa sunblock dan topi, siang di sini lumayan terik.
– Kalau mau foto-foto lebih bebas, datang sebelum jam 11 siang.
Puncak Panenjoan
Sore menjelang malam, kami naik ke Puncak Panenjoan, yang ternyata masih cukup tersembunyi. Dari atas, terlihat sawah bertingkat, pepohonan rimbun, dan lembah-lembah kecil.
Kami duduk berempat di bale-bale bambu. Angin sepoi-sepoi, dan aku sempat merenung dalam diam sambil menikmati udara sejuk sore hari. Wahhh, bisa dibilang suasananya enak banget buat bengong sambil mikirin kamu, eakkkk hahaa.
Tips:
– Spot ini bagus banget buat healing sore hari.
– Cocok bawa teh manis hangat dan biskuit kecil untuk ngemil.
Hari 3: Ciletuh, Petualangan Sesungguhnya
Pantai Palangpang
Masuk wilayah Geopark Ciletuh, tujuan utama kami: Pantai Palangpang. Pasirnya halus, pantainya luas, dan suasananya tenang.
Kami gelar tikar, bawa bekal nasi uduk yang kami beli saat di penginapan, dan makan sambil lihat laut. Anak-anak langsung nyeker, main pasir, dan sesekali teriak ketawa.
Curug Sodong & Curug Cimarinjung
Setelah puas main di pantai, kami trekking ke Curug Sodong, lalu lanjut ke Curug Cimarinjung. Jalannya gak terlalu berat, tapi butuh effort, apalagi bawa toddler. Suara air terjun yang jatuh dari tebing, udara lembap khas hutan, dan pelukan dingin angin membuat semuanya layak.
Tips:
– Siapkan sepatu/sendal tahan air.
– Gendongan toddler dan tas carrier sangat membantu.
Puncak Dharma
Menjelang sore, kami naik ke Puncak Dharma, titik tertinggi di area Geopark. View-nya luar biasa—teluk biru luas, garis pantai melengkung sempurna, dan langit yang pelan-pelan berubah jadi jingga. Sungguh, pemandangan yang amat mengesankan bagi saya dan keluarga. Sempat membatin dalam hati, suatu hari pasti bakal rindu momen ini dan pengen balik lagi jalan-jalan kesini, huahhh.
Hari 4: Staycation Manis Sebelum Pulang
Kami menginap di Laska Hotel, Sukabumi. Kamarnya bersih, staf ramah, dan ada kolam kecil buat anak-anak. Sengaja saat itu kami pilih kamar dengan view pemandangan laut dari balkon. Supaya bisa sambil lihat sunrise dan sunset ceunah, hehe.
Kami bangun pelan, lalu jalan ke restoran untuk breakfast, ambil buffet, salad, roti dan kopi, lalu leyeh-leyeh sampai waktu check out. Rasanya kayak recharge terakhir sebelum kembali ke dunia nyata. Sambil menunggu anak-anak berenang di pool lantai bawah, kami niatkan hari itu untuk mageran dan ngechill nonton streaming, hahaa.
Tips:
– Pilih hotel yang punya fasilitas keluarga seperti kolam renang atau playground.
– Hari terakhir sebaiknya tanpa jadwal padat agar tidak kelelahan saat pulang.
Kenapa Roadtrip Jawa Barat Layak Dicoba?
Sini, aku kasih tahu ya bess. Hal terpenting yang menjadi pilihan kami saat itu hingga memutuskan untuk keliling Jawa Barat lantaran cukup dekat, bisa dijangkau, dan praktis. Banyak pilihan transportasi yang bisa digunakan, mulai dari kendaraan pribadi hingga transportasi umum seperti mobil travel (elf), bus, dan kereta. Tinggal kita pilih dan sesuaikan dengan kenyamanan yang diinginkan serta budget yang tersedia.
Kemudian, banyak pilihan wisata alam di Jawa Barat yang patut di eksplore, ciyuss deh! Mulai dari kebun teh, pegunungan, perbukitan, air terjun, sampai pantai. Asliii, semuanya indah dan patut diacungi jempol. Bahkan, masih banyak diantaranya yang belum dijamah oleh pemerintah daerah alias masih sepenuhnya dikelola oleh warga lokal sekitar. So, harap maklum aja kalau saat berkunjung ke tempat wisata tersebut isinya gak jauh-jauh dari pungli a.k.a pungutan liar.
Disamping itu, bisa dibilang roadtrip kali ini budgetnya cukup fleksibel. Dengan kata lain, cocoklah buat liburan hemat asal tahu ‘strateginya’, namun feelnya tetap seru bareng keluarga. Terlebih, anak-anak pun happy karena tersedia banyak spot outdoor yang bikin mereka leluasa untuk bebas eksplor.
Pada Akhirnya, Liburan Ini Bikin Aku ‘Bernapas’ Lagi
Aku gak tahu kapan terakhir kali benar-benar hadir dalam liburan. Bukan cuma badan yang pergi, tapi juga pikiran dan hati. Roadtrip ini seperti tombol reset. Rasanya lebih ringan. Lebih hidup. Dan lebih bersyukur.
Karena ternyata, bahagia bisa ditemui dalam mobil yang sedikit sempit, anak-anak yang belepotan pasir, dan suami yang diam-diam beliin air kelapa dingin. Huaahh, nyatanya sesederhana itu bikin hati jadi menghangat sekaligus bahagia lho! Dan bagiku, itu cukup.
Semoga cerita pengalaman liburanku kali ini bermanfaat ya dan bisa menjadi referensi bagi teman-teman semuanya. Kalau ada yang punya ide wisata alam menarik lainnya di Jawa Barat atau pengalaman seru, boleh banget lho share di comment, hehe. Have a nice day, SALAM WARAS!
Ludy