Site icon Catatan Ludy

Fenomena Latah dalam Pemberian MPASI

Hollaaa, Mak! Setiap orang tua khususnya ibu pasti ingin memberikan asupan terbaik bagi anak-anak mereka, termasuk emak dalam hal ini. Poin ini penting banget lho, karena dengan kita memastikan mutu dan kebersihan asupan yang kita berikan pada mereka nyatanya sangat mempengaruhi tumbuh kembangnya. Terlebih, pada 1.000 hari pertama kehidupan mereka pastinya penting banget untuk memperhatikan tiap nutrisinya yang masuk ke tubuh si kecil.
Penting untuk dicermati baik-baik, fase ini dimulai dari sejak terbentuknya janin di dalam rahim hingga si kecil berusia 2 tahun. Cukup lama bukan? Dan, otomatis apapun yang  dikonsumsi si kecil sejak dalam rahim akan sangat berpengaruh pada kesehatan mereka di masa depan.
Mengingat hal itu, sebagai ibu yang hidup di jaman modern seperti ini pastinya seringkali latah dalam memberikan asupan bagi buah hati tercinta. Hal ini tidak lain dipengaruhi oleh derasnya laju informasi dari berbagai sosial media yang kita ikuti setiap harinya. Sehingga, tanpa mencari tahu sumber keabsahannya terlebih dulu, lantaran sudah terdapat label “berkualitas” maka sebagai mamah muda pun dengan mudahnya “ikut” begitu saja. Terbilang mudah memang, namun nyatanya lagi-lagi kita dihadapkan pada tren gaya hidup yang rupanya sulit jika harus mengikutinya dari segi income.

mpasi2
Credit by https://www.pexels.com

Merujuk pada pemberian Makanan pendamping ASI atau biasa disebut MPASI, seringkali menjadikan emak-emak sebagai target utama pasar di jaman yang serba canggih ini. Kenapa? Karena umumnya, sebagian besar kaum milenial menjadikan media sosial sebagai sumber informasi rujukan yang ‘Shahih’. Dan, online shop pun kini semakin menjamur di media sosial.
Salah satu contoh kasus. Misalnya, siapa sih yang tidak kenal dengan akun instagram yang satu ini? Dengan fiturnya yang menarik, dapat menyajikan tampilan visual yang memikat hati para pegiatnya, termasuk dalam hal ini emak-emak. Dari informasi yang mereka dapat, penting untuk memberikan asupan berupa tambahan ELOO, EVOO, EVCO, Unsalted Butter, keju khusus baby, ghee, nutritional yeast, ikan salmon yang harganya mehong banget dan masih banyak lagi.
Lagi-lagi, hal itu mempengaruhi cara berpikir emak-emak untuk “harus” mengikuti hal tersebut. Bahkan, sampai ada yang memaksakan diri sampai rela memangkas biaya kebutuhan rumah tangga lainnya, demi mengikuti tren perMPASIan Masa kini. Terdengar miris, karena pastinya seorang ibu yang masih menyusui juga membutuhkan banyak nutrisi untuk mencukupi kebutuhan ASI mereka. Lantas, hal apa yang membuat emak-emak “kekinian” ini sampai latah mengikuti tren MPASI?
Sekali lagi emak berpikir, hal utama yang mendasari ini semua adalah kurangnya sikap kita untuk lebih bijak dalam menyikapi setiap informasi yang diterima. Karena, tidak semuanya yang mahal itu baik lho bagi anak kita. Melainkan, banyak banget sumber nutrisi lainnya dengan harga terjangkau dan lebih “merakyat” justru lebih kaya kandungan gizi, vitamin dan zat besi. Dan, enggak ada justifikasi apapun sejak jaman dulu yang bilang kalau dengan mengonsumsi EVOO, ELOO, UB dan lain-lain, anak dijamin bakal cerdas. BIG NO, sodara-sodara!
Credit by https://www.pexels.com

Mengutip dari ungkapan dr. Meta Herdiana Hanindita, Sp.A, yaitu, “EVOO atau ELOO tidak tinggi kandungan Omega-3 nya. Kalau memang mau memakai sumber lemak yang tinggi Omega-3, justru sebaiknya menggunakan minyak canola atau minyak kedelai.”
So, bagi emak-emak harap lebih bijak dan cerdas dalam menyikapi segala informasi yang diterima ya. Karena, dengan alih-alih mengikuti perMPASIan ala selebgram, hanya bakal bikin kantong bocor dan stress sendiri. But, kalaupun memang mampu secara materi ya monggo. Masih banyak kok sumber MPASI lainnya yang lebih sehat, kaya gizi, serta mudah didapat dan lebih merakyat. Sekali lagi, bayi sehat, emakpun waras!