Andaliman, merupakan salah satu jenis rempah khas Batak yang namanya masih terdengar begitu asing bagi sebagian besar orang. Namun sebaliknya, hal itu tidak berlaku bagi kebanyakan orang-orang Batak yang menjadikan andaliman sebagai bumbu andalan dalam setiap masakannya. Bahkan, saat mencium aromanya yang sangat khas itupun, seketika langsung membawa saya pada teduhnya suasana Danau Toba yang begitu menyejukkan. Ahh, indah betul rasanya.
Andaliman dengan bentuknya yang bulat kecil bergerombol persis seperti buah pala memiliki cita rasanya tersendiri di lidah para penggemarnya. Terlebih, andaliman sendiri memiliki rasa pedas yang menyerupai Szechuan Pepper. Wah, pastinya kebayang dong gimana pedasnya. Belum lagi, kandungan didalamnya yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Lantas, apa saja sih keistimewaan rempah Andaliman yang satu ini? By the way, pada Sabtu (6/4) lalu, Yayasan Doktor Sjahrir (YDS) kembali menyelenggarakan diskusi ketje yang berkaitan dengan Andaliman sebagai rempah nusantara yang eksotis, namun amat menggiurkan saat diolah lho! So, mau tahu “oleh-oleh” apa saja yang saya dapatkan? Berikut ulasannya…
Andaliman, Bukti Kearifan Lokal dari Toba Samosir
Andaliman sebagai salah satu jenis rempah eksotis bagi masyarakat Batak, rupanya memiliki histori tersendiri dalam kemunculannya. Hal ini terbukti, sejak 400 tahun yang lalu. Dimana, andaliman yang memiliki nama latin Zanthoxylum acanthopodium ini pun menjadi primadona di kalangan pedagang Belanda di jaman kolonial saat itu. Sehingga, dari ciri khasnya inilah yang kemudian menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka untuk menguasai dan memanfaatkan jenis rempah nusantara yang satu ini.
Hal itupun senada dengan dr. Wan Hidayati, Msi selaku Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatra Utara yang menyebut, bahwa andaliman adalah salah satu geoproduk yang dihasilkan dari hasil letusan 74.000 tahun yang lalu. Sehingga, dari aktivitas vulkanik inilah menimbulkan rasa khas pada rempah andaliman itu sendiri. Mengingat, rasa andaliman itu sendiri memang terasa unik di lidah, dengan meninggalkan rasa getir serta kelu saat menyantapnya.
Menariknya lagi, jenis rempah yang satu ini merupakan rempah andalan yang acapkali digunakan oleh masyarakat Batak, terlebih dalam setiap upacara-upacara adat mereka. Ibarat kata, belum pas rasanya menjadi orang Batak jika tidak kenal dengan Andaliman. Saya pun yang masih sangat awam dengan andaliman ini pun, merasa tertarik untuk mencoba jenis rempah yang satu ini. Meski, first impression yang saya rasakan saat itu belum begitu akrab di lidah saya. Namun, seketika saya dapat membayangkan bahwa andaliman ini akan sangat menggiurkan jika dikombinasikan dengan makanan-makanan lainnya di luar masakan Batak. Wah, tambah penasaran nih pastinya, akan seperti apa ya rasanya? Pastinya, akan lebih menggiurkan, hihii.
Andaliman, Si Tanaman Manja yang Menguntungkan
Lebih baik menanam sebatang pohon, daripada menyimpan sebatang emas
Marandus Sirait
Demikianlah ungkapan luar biasa yang langsung disampaikan oleh sosok pejuang lingkungan yang amat bersahaja dalam kesehariannya. Demi perjuangannya melestarikan tanaman andaliman di Sumatra Utara ini, dia pun sampai rela menjual medali emas kesayangannya agar dapat membeli bibit andaliman dalam jumlah besar sembari menanamnya lagi di lahan seluas 55 Ha peninggalan orang tuanya yang dia rawat sehari-hari. Katanya lagi, demi melestarikan andaliman apapun akan dia lakukan.
Selain itu, menurut Marandus sendiri tanaman andaliman ini merupakan salah satu jenis tanaman yang manja. Pasalnya, andaliman ini membutuhkan tanaman peneduh untuk bisa berlindung dibawahnya dari terik sinar matahari. Adapun, jenis tanaman ini umumnya tumbuh di ketinggian 1.000 sampai 1.800 m dpl. Dan, menariknya andaliman ini bisa melindungi tanaman lainnya yang tumbuh disekitarnya dari gangguan hewan-hewan yang ingin memakannya. Hal ini disebabkan, lantaran aroma khas yang muncul dari andaliman ini dan tidak disukai oleh hewan-hewan sejenisnya.
Oleh sebab itu, Marandus sendiri menyebut bahwa andaliman ini sangat bagus untuk menjaga keseimbangan ekosistem di dalam hutan, khususnya pada jenis-jenis flora langka yang tumbuh di sekitar hutan. Selain itu, andaliman ini juga sangat menguntungkan secara ekonomi lho! Karena, harganya sangat bersaing dan berpotensi meningkatkan daya jual beli petani lokal yang menanam andaliman. Sehingga, inilah yang membuat andaliman berpotensi untuk bisa go internasional dan dikenal banyak orang. Disamping, rasanya yang khas dan juga unik.
Dan, berkaitan dengan hal itu, Ir.Murni Titi Resdiana, MBA juga menambahkan bahwa andaliman ini bisa menjadi solusi dalam mengurangi gas emisi, meningkatkan ekonomi kreatif di suatu wilayah serta perbaikan ekosistem secara berkelanjutan. Selain itu, manfaatnya bagi kesehatan pun juga sangat baik, diantaranya yaitu menjaga daya tahan tubuh, sebagai antioksidan, dapat meningkatkan nafsu makan dan menyembuhkan beberapa jenis penyakit seperti sakit gigi, perut dan antipiritik. Wah, ternyata andaliman ini menguntungkan banget ya gaes!
Ini Dia, Berbagai Olahan Masakan dengan Rempah Andaliman
Andaliman dengan aroma citrusnya yang menyegarkan ini umumnya digunakan sebagai bumbu penyedap masakan, dan bahkan juga bisa digunakan untuk mengawetkan makanan lho! Adapun, beberapa jenis olahan khas Batak yang menggunakan andaliman, yaitu arsik (ikan bumbu kuning), saksang (gulai daging babi), ikan naniura, hingga mi gomak. Namun, selain masakan khas batak, andaliman rupanya juga bisa ditambahkan dalam berbagai menu masakan lainnya, seperti beberapa menu di bawah ini, antara lain:
Wah, gimana gaes? Menarik banget kan buat dicoba. Well, pas banget lah ya kalau rempah andaliman ini rupanya menggiurkan banget lho! Disamping, rasanya yang “ternyata” gurih dan bikin liur seketika menetes. So, do you wanna try? Semoga bermanfaat, salam waras!
Wangi yang alami merupakan senjata ampuh agar hama tanaman andaliman menjauh.
Soal rasa masakan memakai andaliman memang enak dan beda banget .