Istilah Mom Blogger akhir-akhir ini rasanya sudah tidak asing lagi di telinga kita, khususnya di era digital seperti ini. Mengingat, mom blogger sendiri atau bisa juga disebut dengan narablog emak-emak ini, umumnya adalah mereka para wanita yang telah menikah atau single parent dan memiliki anak. Menariknya, mom blogger ini rata-rata berasal dari jenjang pendidikan yang cukup tinggi serta saling terhubung satu sama lain dalam sebuah komunitas. Bahkan, yang serunya adalah sebagian besar diantara mereka ini expert banget soal IT dan mengelola bisnis, otomatis dua modal ini sinkron banget kan dengan sasaran blog yang mereka geluti.
Anyway, bagi saya sendiri menulis di blog adalah sarana self healing untuk menenangkan jiwa sambil meredam emosi dalam rangkaian aksara. Ketika bertutur melalui tulisan, seolah saya merasakan kenyamanan hati tersendiri yang cukup menghibur hati saya dalam uraian kata-kata. Oleh sebab itu, saya merasa penting untuk menularkan “virus-virus” positif ini kepada emak-emak sekalian agar menjadikan blog sebagai aktivitas yang dapat membuat hati pegiatnya menjadi bahagia. Meski, saya pribadi akui dalam hal ini masih sangat terbilang Newbe alias baru belajar. Well, it’s oke, semuanya pun juga seperti itu sama-sama dalam proses belajar.
Next, mom blogger ini ada yang bekerja sebagai wanita karir dan juga full time mom lho! Kendati demikian, meski full time mom selama 24 jam always di rumah, rupanya dari blog ini mereka dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah. Which is, secara tidak langsung dari aktivitas ini dapat membantu keuangan keluarga. Dan, itulah poin plusnya.
Kira-kira, dari mana sih mereka bisa mendapatkan uang tersebut melalui blog? Nah, para emak-emak ini bisa menghasilkan duit melalui ‘ngeblog’ dengan cara content placement di blog mereka, jual barang, PPS, PPC, dan adsense. Wah, tambah menarik kan? Otomatis, melalui kegiatan ngeblog ini menjadikan para mom blogger tersebut semakin bahagia. Namun, untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan proses panjang dalam mengelolannya. Saran saya, awali terlebih dahulu dengan rutin menulis setiap hari, bahkan jika ingin terlihat profesional dipersilahkan untuk membeli domain sendiri.
Adapun, visi utama yang perlu ditanamkan dari aktivitas ngeblog ini adalah jadikanlah blog sebagai sarana untuk berbagi manfaat dan kebaikan dari setiap tulisan yang kita posting di blog. Karena, dengan visi yang jelas kita akan tahu apa tujuan utama kita dari kegiatan ngeblog ini. Kemudian, jadikan kegiatan ini sebagai passion karena dengannya kita akan sadar mengapa kita melakukan kegiatan ngeblog. Setelah itu, aplikasikan kegiatan ini dalam action nyata karena dengan hal ini kita akan tahu bagaimana cara untuk melakukannya. Cukup simpel, but it’s not easy, right?
Finally, apapun itu mulailah kegiatan ngeblog ini dengan tujuan dan rasa untuk bahagia tanpa ada rasa yang membebani. Wong, tujuannya kan biar feel free gitu lho! Karena, saya sebagai perempuan sadar dalam sehari harus mengeluarkan kata-kata sebanyak 20.000 kata per harinya. Eits, tapi itu bukan kata saya ya, melainkan fakta ilmiah yang diungkap oleh para peneliti. Sehingga, berdasarkan hal itu saya membutuhkan wadah yang dapat menjadi “second home” untuk saya mengeluarkan semua uneg-uneg yang tidak dapat tersampaikan melalui lisan, namun diungkapkan dalam bentuk tulisan.
Sekali lagi, setiap orang berhak untuk bahagia termasuk emak-emak. Entah, dengan cara apapun itu selagi masih sesuai dalam aturan yang ditetapkan. So, teruntuk para emak-emak siapkah kamu untuk menjadi mom blogger bahagia?
One thought on “Menjadi Mom Blogger Bahagia”