Tanah Papua, selalu menjadi destinasi wisata hijau impian yang saya impikan dan nantikan untuk bisa pergi berkunjung kesana. Belum lagi jika membahasnya, selalu saja ada cerita menarik yang membuat saya terkesima dengan panorama alamnya yang begitu memikat. Hingga pantas rasanya, jika kawasan ini pun dijuluki dengan sebutan Tanah Mutiara Hitam. Lantaran, eksotisme alamnya yang kental dan mampu membius siapapun yang menginjakkan kakinya di pulau ini.
Alhamdulillah, beruntungnya saya. Beberapa waktu lalu, tepat pada Hari Hutan Indonesia yang jatuh pada hari Jumat, 7 Agustus 2020 kemarin. Saya dan 30 peserta terpilih Blog Competition Wonderful Papua, berkesempatan untuk mengikuti Gathering Online Via Zoom bersama EcoNusa dan Blogger Perempuan Network. Dimana, meski dilakukan secara virtual, namun keseruan dan keceriaan tetap nampak jelas di layar monitor masing-masing. Ahh, tak masalah toh, temu online kayak gini aja udah cukup mengobati kerinduan dengan teman-teman lainnya untuk saling bertukar kabar. Apalagi seperti ini, plusnya nambah relasi baru dan dapat banyak insight menarik pastinya, hehe.
Bicara tentang Papua, tentu selalu jadi topik yang menarik dan dikenal luas dengan destinasi wisata hijaunya. Tanpa terkecuali, sebagian besar orang jika mendengar kata Papua, pasti yang terlintas dalam benak mereka adalah wisata Raja Ampat saja. Padahal, jika ditilik lebih dalam. Masih banyak wisata alam menarik lainnya yang tak kalah indah dan sangat menggoda lho untuk dikunjungi. Nah, bagi kamu yang belum tahu, yuk intip artikel Indahnya Surga Belantara di Tanah Papua.
Disamping itu, dalam event virtual gathering kali ini, dihadiri pula oleh para pembicara handal yang tentunya sudah sangat akrab dengan destinasi wisata hijau Papua dan peduli untuk melestarikan alam sekitarnya. Kebayang kan, bakal banyak banget nih dapat informasi menarik dari para narasumber ini. Dan, serunya lagi, kami semua juga dikirimi hampers khas Papua lho yang otomastis bikin makin kangen buat singgah kesana. huaaahh.
Dari tiga barang yang saya terima, ada satu item yang amat menarik perhatian saya, yaitu kopi Arabica dari Wamena yang terkenal dengan aromanya yang sangat harum dan nikmat saat diteguk. Dan, saya pun jadi makin bersemangat, ketika panitia gathering juga membagikan resep olahan kopi Arabica ini yang rupanya tidak hanya nikmat untuk diseduh. Tapi, juga bisa diolah menjadi kudapan ringan lho yang nikmat untuk disantap, menarik banget deh buat dicoba. Penasaran? Silahkan disimak ya teman-teman, berikut resepnya dibawah ini!
Ini Dia, Keseruan Virtual Gathering Wonderful Papua with EcoNusa & Blogger Perempuan Network!
Tepat, pada pukul 15.00 WIB, event virtual gathering Wonderful Papua pun dimulai. Kak Jenny Karay yang tak lain merupakan Papua Media Social Influencer, bertindak sebagai host yang akan memandu acara selama 1,5 jam kedepan. Kami, 30 peserta terpilih pun juga bersiap untuk menyimak pemaparan materi yang akan disampaikan oleh para narsum kece. Nah, kira-kira siapa aja ya? Ini diaaa, check this out!
- Bang Bustar Maitar, selaku CEO EcoNusa Foundation
- Kristian Sauyai, Ketua Asosiasi Homestay di Raja Ampat
- Alfa Ahoren, Perwakilan anak muda Papua yang juga Pegiat Lingkungan
Eitss, sabar dulu gaes. Sebelum para narasumber ini menyampaikan informasinya. Kami terlebih dahulu disuguhi oleh sebuah video menarik yang menceritakan tentang kehidupan pemuda Papua Barat yang bekerja sebagai pemandu ekowisata Burung Cendrawasih. Memiliki nama lengkap Absalom Kalamin, pemuda ini berasal dari suku Moi Kelim yang kini tinggal di Kampung Malagufuk. Bagi saya, ini adalah sebuah kisah kehidupan yang menarik, tentang bagaimana kontribusi seorang pemuda setempat yang secara langsung ikut serta dalam menjaga kelestarian hutan beserta ekosistem didalamnya. Mau tahu seperti apa? Yuk, lihat video selengkapnya disini!
Setelah menyimak video, acara berlanjut dengan game Quiz Online yang enggak kalah seru, tentang ekowisata di Papua dan Papua Barat. Dimana, Quiz ini wajib diikuti oleh para peserta, termasuk pula saya. Nah, ada yang bikin saya girang banget nih, karena eh karena saya jadi pemenang Quiz-nya, gaes. Alhamdulillah, hehe.
Setelah itu, agenda yang ditunggu-tunggu pun akhirnya mulai juga. Kira-kira, seperti apa sih pemaparan materinya? Kepo aja atau kepo banget? Langsung aja yuk, baca rangkuman singkatnya yang sudah saya tuliskan berikut ini.
Talkshow Wonderful Papua Destinasi Wisata Hijau
Hati-hati, rangkuman dibawah ini mengandung efek mupeng pake banget. Siapkan hati dan mental, tingkatkan juga kewaspadaan mata dan telinga Anda baik-baik untuk siaga menyimak. Bahkan, jika perlu amankan budget dari sekarang, agar nanti setelah pandemi berakhir, bisa langsung melanglang buana ke Tanah Papua, hehe. Asik banget kan ya, dan ini dia selengkapnya!
Bustar Maitar, CEO EcoNusa Foundation
Hal pertama yang saya tangkap dari pemaparan Bang Bustar tentang Tanah Papua, yakni Papua adalah wilayah yang unik. Karena termasuk dalam kepulauan terbesar di Indonesia. Dengan letak keberadaannya yang paling timur, Tanah Papua sarat dengan keanekaragaman budaya serta bahasanya. Ditambah lagi, kekayaan alamnya yang melimpah ruah beserta beraneka jenis flora dan fauna endemik yang tidak akan bisa dijumpai di pulau lain, selain Papua. Dari pembukaan ini, ada satu hal yang menjadi catatan penting bagi saya terkait destinasi wisata hijau.
Destinasi yang dikelola dengan cara-cara yang bertanggung jawab. Pengelolaannya melibatkan masyarakat adat setempat. Serta, para pengunjungnya juga harus menjaga tempat wisata hijau tersebut.
– Bang Bustar Maitar
Sehingga, keberadaan kawasan destinasi hijau beserta seluruh ekosistem yang hidup didalamnya dapat terjaga dan lestari. Sebagaimana, Bang Bustar menyebut bahwa Orang Papua dalam kehidupannya sangat dekat dan bergantung dengan alam, maka wajar rasanya jika Orang Papua ini menjadikan alam sebagai IBU yang keberadaannya harus tetap ada guna menjalankan fungsinya dalam memberikan manfaat bagi kehidupan.
Tidak sampai disitu, Bang Bustar juga mengatakan bahwa semua destinasi wisata hijau yang ada di Papua recommended dan wajib dikunjungi lho, bukan hanya Raja Ampat saja. Beberapa diantaranya, yakni Danau Sentani, Pegunungan Arfak, Teluk Bintuni, dan masih banyak lagi.
Kristian Sauyai, Ketua Asosiasi Homestay di Raja Ampat
Senada dengan pernyataan Bang Bustar diatas, Bapak Kristian juga memiliki kepedulian yang sama dalam menjaga kelestarian Tanah Papua melalui kehadiran homestay ramah lingkungan yang dia dirikan di kawasan Raja Ampat. Menurutnya, kehadiran homestay ini bukan hanya sekadar mendukung kegiatan ekowisata saja, namun juga harus memberikan kontribusi dan kebermanfaatan dalam menjaga sekaligus melestarikan ekosistem yang ada disekitarnya. Sehingga, kawasan destinasi wisata hijau ini dapat lestari dan terjaga kebersihannya.
Namun sayang, tantangan yang dihadapinya pun juga tak kalah berat. Malah, terbilang cukup banyak. Diantaranya, kurangnya kemampuan dalam menggunakan bahasa Inggris, mengingat sebagian besar pelancong berasal dari luar negeri. Kedua, makin kesini makin banyak pula kehadiran resort yang didirikan, sehingga harga yang ditawarkan tiap homestay/resort ini pun makin bervariatif, hingga menyebabkan persaingan antar satu homestay dengan yang lain. Tapi, kembali lagi dengan standar dan fasilitas pelayanan yang diberikan juga pastinya. Lalu, kurangnya fasilitas penunjang, seperti alat snorkeling dan diving. Lantaran, tidak semua pemilik homestay di Raja Ampat mempunyai alat pendukung olahraga air yang satu ini.
Ditambah lagi, dengan kondisi pandemi seperti saat ini, Bapak Kristian juga tak lupa mengingatkan agar para pengunjung yang datang ke Raja Ampat dapat mematuhi protokol kesehatan yang berlaku dan sesuai dengan fase tatanan baru. Dan, yang paling penting ialah selalu menjaga kebersihan ya gaes dimanapun dan kapanpun. Inget nih, kata Bapak Kristian tentang Raja Ampat:
Tolong selalu jaga kebersihan, dan ingat selalu bahwa Raja Ampat bukan Raja Sampah.
– Kristian Sauyai
Alfa Ahoren, Perwakilan Anak Muda Papua
Dalam hal pengalaman, anak muda tentunya juga punya cerita inspiratif yang enggak kalah menarik untuk kita simak bersama-sama. Yup, ini dia Alfa Ahoren, gadis muda enerjik asal Papua Barat yang kini tinggal di Manokwari. Nona manis satu ini punya hobi travelling, yang dari perjalanannya mengelilingi Papua Barat membuatnya makin peduli dan cinta dengan tanah kelahirannya. Hal ini terlihat dari video perjalanannya ke Pegunungan Arfak, yang diputar di sela-sela session-nya.
Alfa, kerap dia disapa selalu tersenyum saat membagikan ceritanya kepada kami semua saat virtual gathering berlangsung. Dari ceritanya, tampak jelas kepeduliannya terhadap kelestarian alam Tanah Papua, khususnya pada flora dan fauna endemik yang ada didalamnya. Alfa menuturkan, bahwa Orang Papua dalam kesehariannya sangatlah bergantung dengan alam. Sehingga, hidup berdampingan dengan alam adalah bagian dari keseimbangan ekosistem yang harus diselaraskan hingga nanti, sampai kapanpun.
Dan, lagi-lagi, Alfa juga merekomendasikan beberapa kawasan destinasi wisata hijau menarik di Papua Barat yang sangat sayang untuk dilewatkan, antara lain: Air Terjun Fakfak, Pegunungan Arfak, Raja Ampat (pastinya), dan lain-lain. Ditambah lagi, menurut Alfa, enaknya nih kalau mau berkunjung ke Papua atau Papua Barat, baiknya ketika tengah berlangsung festival budaya. Sehingga, kita juga dapat mengenal langsung keragaman budaya, bahasa, serta kearifan lokal yang ada di wilayah setempat. Menarik banget kan!
Usai Alfa membagikan ceritanya, acara pun berlanjut dengan sesi tanya jawab. Sebagai peserta, saya akui sangat antusias dengan virtual gathering kali ini. Disajikan dengan hangat, akrab dan komunikatif. Semuanya seolah tumpah ruah untuk ikut aktif berdiskusi dalam event ini. Khususnya, dalam menyuarakan kelestarian alam dan destinasi wisata hijau di Tanah Papua.
Nah, dari tiga narasumber ini udah bisa kebayang kan gimana gambaran Tanah Papua yang makin mempesona ini? Biar enggak penasaran, kamu juga bisa lihat langsung kok tayangan ulang streamingnya di YouTube EcoNusa Foundation, klik langsung ya dibawah ini.
Akhir kata, semoga rangkuman singkat ini bermanfaat ya untuk teman-teman semua. Sebelum ditutup, mari kita berdoa bersama agar kelak bisa pergi mengunjungi Tanah Papua dan menikmati keindahan panorama alamnya, AAMIIN. SALAM WARAS!
Ludy
Wah, benar-benar bikin mupeng deh, Mbak hehe^^