Lengkapi Imunisasi Demi Masa Depan Buah Hati

imunisasi-kejar

Sempat dibuat galau perihal imunisasi, saya banget itu!. Tapi, kini enggak lagi. Karena, faktanya imunisasi penting banget lho untuk masa depan buah hati.

Jauh-jauh hari, sebelum memutuskan untuk mempunyai seorang anak, saya dan suami sepakat bahwa masalah kesehatan menjadi prioritas kami bersama. Terlebih, saat merencanakan kehamilan. Biayanya tak sebatas hanya pada kontrol obgyn tiap bulannya, asupan vitamin, makanan sehat, treatment khusus kehamilan, dan persalinan saja. Namun, ada hal lainnya yang wajib diprioritaskan yakni, biaya pasca persalinan. Utamanya, terkait pemberian imunisasi pada anak.

Dimana, dalam hal ini saya amat menyadari, melengkapi imunisasi adalah bagian dari menunaikan hak anak demi masa depan mereka yang sehat dan kuat. Otomatis, upaya ini pun menjadi kewajiban saya dan suami sebagai orang tua untuk sebisa mungkin menjalankannya. Karena, menyayangi buah hati tentu harus disertai dengan tanggung jawab yang utuh dalam membesarkannya.

Imunisasi Bisa Dilakukan Dimana Saja

Dulu, ketika awal-awal melahirkan, ibu saya kerap berpesan. Katanya, “kalau imunisasi, jangan di Puskesmas, apalagi Bidan. Udah di Rumah Sakit aja. Lebih bagus imunisasinya, walau lebih mahal harganya.” Jleb, saya yang mendengar saat itu dibuatnya terkaget-kaget. Mengapa dengan entengnya beliau berujar demikian.

Dalam hati saya membatin, ya enggak masalah sih kalau kondisi perekonomian saya lagi baik. Mau pergi ke Rumah Sakit untuk imunisasi pun, pasti akan saya jalani. Namun, jika kondisi keuangan keluarga kecil kami sedang pas-pasan, apa boleh buat? Melengkapi imunisasi ke Puskesmas atau Bidan, menjadi alternatif yang tepat bagi kami untuk memenuhi hak tubuhnya.

imunisasi-kejar

Lantaran penasaran, saya pun mencari tahu letak perbedaan antara imunisasi di Rumah Sakit dan Puskesmas, menurut penjelasan ahli yang sebenarnya. Bukan semata-mata karena menuruti kata ibu.

Saat Khadijah vaksin MMR di Rumah Sakit, saya sengaja menanyakan hal ini langsung ke dokter anak langganan kami. Dengan tenang, beliau menjelaskan, bahwa jika melakukan vaksinasi di Puskesmas, anak hanya bisa mendapatkan beberapa jenis vaksin yang diwajibkan. Sebut saja, BCG, Hepatitis B, Polio, HiB, DPT, MR, dan Campak. Jenis vaksin ini bisa saya dapatkan untuk si kecil di Puskesmas dengan menggunakan BPJS secara GRATIS.

Namun sayangnya, di Puskesmas sendiri tidak memberikan sejumlah vaksin yang sangat direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Seperti, Rotavirus, Influenza, PCV, Hepatitis A, HPV, Tifoid, dan Japanese Encephalitis. Terlebih, dari segi harga, untuk imunisasi di Rumah Sakit memang terbilang mahal. Hal ini dikarenakan, selain harga vaksin, kita juga harus membayar biaya konsultasi dokter, administrasi Rumah sakit, belum lagi jika vaksin yang digunakan impor, bisa dipastikan harganya tentu tidak akan disubsidi pemerintah.

Kendati demikian, beliau tetap menganjurkan, “walau tidak diwajibkan, tetap saja ya, Bu, imunisasi ini harus dilakukan,” tandasnya.

Pentingnya Melengkapi Imunisasi untuk Buah Hati

Beruntung, beberapa waktu lalu saya berkesempatan untuk ikut serta dalam sebuah webinar yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dalam rangka merayakan Pekan Imunisasi Dunia 2022. Saya yang awam pun, dibuatnya makin antusias dengan pemaparan materi terkait imunisasi.

imunisasi-kejar

Dalam sebuah sesi yang dibawakan oleh Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), Msi. Beliau menyampaikan, bahwa tujuan utama imunisasi ini adalah untuk melindungi anak agar tidak sakit berat, cacat, hingga meninggal. Dimana, dengan kita melengkapi dan memberikan tambahan imunisasi, hal ini dapat mempertahankan sekaligus meningkatkan konsentrasi antibodi agar tetap tinggi dan lebih lama. Khususnya, pada jenis penyakit menular. Tingkat efektivitasnya bisa dipastikan lebih baik.

Ditambah lagi, kekebalan kelompok di masyarakat dapat terwujud jika cakupan imunisasi pada sasaran tinggi dan merata terlaksana di seluruh wilayah. Otomatis, upaya pencegahan penyakit (melalui imunisasi) ini tentu akan jauh lebih hemat, bila dibandingkan dengan upaya pengobatan. Gimana bun, setuju, kan?!

Ketika Jadwal Imunisasi Terlewat, Apa yang Bisa Kita Lakukan?

“Jangan khawatir, imunisasi tetap bisa kita lakukan dengan imunisasi kejar,” Ungkap Prof. Soedjatmiko di sela-sela sesi pemaparan. Saya akui, jawaban beliau sangatlah solutif dan menjadi petunjuk yang tepat bagi para orang tua yang cemas dengan jadwal imunisasi yang sempat tertunda. Utamanya, beberapa tahun terakhir ini lantaran Covid.

Pasalnya, pemberian imunisasi yang tidak lengkap atau terlambat pada anak bisa menjadi salah satu kendala dalam usaha meningkatkan kekebalan anak di masyarakat. Maka, imunisasi kejar menjadi arahan bagi para orang tua untuk menyusul imunisasi anak yang terlewat. Hal ini, senada dengan ungkapan dr. Prima Yosephine, yang dilansir dari website kemkes.go.id.

”Imunisasi dasar lengkap saja belum cukup memberikan perlindungan terhadap PD3I (Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi) karena beberapa antigen memerlukan besar atau pemberian dosis lanjutan pada usia 18 bulan, usia anak sekolah dan usia dewasa. Sehingga sekarang tidak hanya mengejar imunisasi dasar lengkap tapi juga mengejar imunisasi rutin lengkap,” ujarnya pada konferensi pers Pekan Imunisasi Dunia secara virtual di Jakarta, Senin (11/4).

Alhasil, dari dua pemaparan yang disampaikan ini saya jadi menyimpulkan, bahwa imunisasi mesti diberikan sesuai jadwal yang telah ditentukan guna mengoptimalkan kadar perlindungan pada antibodi anak. Dimana, jadwal imunisasi ini terbagi atas jadwal imunisasi dasar dan jadwal imunisasi ulangan. Sehingga, jika ada jadwal imunisasi yang tertunda atau terlewat, maka harus secepatnya dikejar atau diberikan. Imunisasi kejar ini pun bisa dilakukan bersamaan dengan jadwal imunisasi rutin atau jadwal imunisasi khusus.

Gimana nih, moms? Sudah cukup tercerahkan bukan terkait imunisasi ini. Untuk info selengkapnya, bisa banget lho cek di website kemkes.go.id yang pastinya lebih lengkap dan informatif. Semoga catatan saya kali ini bermanfaat ya untuk teman-teman semua, have a good day, SALAM WARAS!

Ludy

eco enzyme Previous post Eco Enzyme, Solusi Cerdas Kurangi Sampah Makanan dari Rumah
biodiversitas Next post Jaga Keanekaragaman Hayati dengan Hati

Leave a Reply

Social profiles