Menjadi full time blogger bagi emak saat ini rasanya cukup sulit untuk dilakukan. Mengingat, porsi beban mengurus rumah dan si kecil yang nyatanya lebih besar dan menyita banyak perhatian. Ketimbang harus menghabiskan waktu di depan laptop. Dalam hati, sebenarnya emak ingin banget bisa fokus ngeblogging, namun apa daya tangan emak cuma 2 dan tidak bisa mengerjakan semuanya dalam satu waktu sekali beres. Dan, multitasking sebenarnya cukup berat lho! Namun, kembali lagi ke kemampuan tiap masing-masing orang yang berbeda-beda.

Pictured by pexels.com

Menulis di blog bagi emak adalah salah satu aktivitas pemulihan jiwa, setelah seharian berkutat dengan rutinitas yang melelahkan. Semata-mata agar dapat kembali “waras” hahaha. Dengan menulis, emak serasa menemukan dunia tersendiri yang dapat menghibur hati emak dalam paduan rangkaian kata yang sulit diutarakan melalui lisan. Kendati demikian, mungkin bisa dikatakan emak sudah kadung jatuh hati pada jenis platform yang satu ini. Sehingga, ada keinginan lebih untuk bisa memaksimalkannya, namun lagi lagi itupun hanya dapat terjadi jika Allah mengijinkan “suatu hari” nanti.

Baca juga: Menjadi Mom Blogger Bahagia

Meski, banyak pihak yang mengatakan bahwa dengan ngeblog bisa menghasilkan uang. Apalagi, di jaman modern seperti saat ini, aktivitas ngeblog bukan lagi sekedar mengisi waktu luang melainkan sudah menjadi sebuah profesi yang cukup menguntungkan. Adapun, niat tersebut kedengarannya sangat disayangkan karena tujuan utamanya ialah profit. Sehingga, apabila tujuan itu tidak tercapai dengan semestinya, maka bersiaplah untuk menghadapi kegagalan cepat atau lambat.

Pictured by pexels.com

Inginnya sih full time blogger, tapi…
Jika dipikir-pikir, untuk menjadi full time blogger yang profesional rupanya banyak hal yang harus dipertimbangkan lho. Beberapa aspek ini harus menjadi cikal bakal dalam mengembangkan diri menjadi seorang full time blogger. Kira-kira apa aja sih?

Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Sosok Dibalik BP Network, Almazia Pratita

Pertama, Konsisten. Mulai aja dulu rajin nulis setiap hari. Cari ide-ide konten yang sederhana, tapi menarik dan bermanfaat. Kalaupun, masih bingung mau konsep Niche apa yang sesuai untuk blog kamu, bisa kok sementara gado-gado dulu, hihii. Pokoknya, kudu nulis setiap hari, hitung-hitung latihan nulis.

Kedua, Rajin Mengupgrade Diri. Ini penting banget lho Mak. Soalnya, dalam dunia blogging, kita enggak hanya sekadar nulis, tapi lebih dari itu. Kita harus tahu bagaimana standar penilaian traffic blog, basic SEO, transfer data, database, google analityc, google ads, dan masih banyak lagi. Sehingga, blog yang kita miliki punya “nilai jual” tersendiri, kalau untung siapa yang enggak bakal senang coba? Hahaa.

Ketiga, Perkuat Jaringan. Nah, ini yang pastinya kita butuhkan agar semakin termotivasi dalam blogging, yaitu komunitas. Bisa aja sih sendiri-sendiri, tapi yakin bisa jamin buat upgrade diri dan banyak kenalan? Karena, melalui komunitas kita bisa punya support system yang kece untuk saling blogwalking satu sama lain. Apalagi, jika di dalam komunitas itu beberapa diantaranya udah banyak yang expert, otomatis bisa jadi ajang sharing yang tepat bagi kita untuk mendapatkan ilmu secara cuma-cuma alias gratis. Keren kan!

Pictured by pexels.com

Keempat, Rela Berkorban. Eits, rela berkorban disini maksudnya adalah siap sedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengembangkan blog yang kita miliki. Karena perjuangan tanpa adanya pengorbanan, hanya sia-sia belaka alias enggak meaning sama sekali, gaes. So, untuk sakses menjadi full time blogger pun kenyataannya enggak ada yang instan, semuanya butuh proses biar hasil yang didapat bisa jadi manfaat untuk semuanya. Bukan hanya untuk diri sendiri aja ya Mak.

Terakhir, Perkaya Diri dengan Ide dan Gagasan. Well, ini nih yang “nilainya” lebih mahal dibandingkan apapun. Suatu konten dengan ide dan gagasan yang dikembangkan dari buah pikir pribadi akan menjadi inovasi tersendiri yang menandakan bahwa blogger sejatinya harus berpikir kreatif atau all out the box. Menariknya, jika hal tersebut juga diterapkan untuk memonetize blog, pastinya bakal lebih bermanfaat lagi kan!

Anw, untuk saat ini memang sudah “sewajarnya” emak mengambil porsi sebagai part time blogger. Hal ini bukan tanpa alasan, melainkan ada tugas utama yang perannya lebih dibutuhkan selain hanya bertindak sebagai full time blogger. Which is, pekerjaan domestik tentunya masih kuat mendominasi schedule emak sehari-hari. Well, emak kudu sadar diri juga dan enggak mau memaksakan diri untuk maksimal ngeblog, dengan kondisi anak, suami dan rumah terabaikan. But, dalam hati tetap berharap “one day” emak pasti bisa juga mengambil peran lebih sebagai full time blogger. Aamiin, hopefully.

Previous post Pekerjaan Domestik Favorit Emak
Next post I Love My Life

Leave a Reply

Social profiles