Inilah 7 Hal Penting Seputar Vaksinasi Anak

kenapa harus vaksinasi

Parents, sudah tahu belum fakta menarik apa saja dibalik pentingnya vaksinasi bagi anak? Kalau belum, yuk, baca rangkumannya disini! Semoga membantu yaaa…

Tujuh hal penting seputar vaksinasi anak, apa saja sih? Lalu, kenapa harus vaksin? Sebagai seorang ibu, saya sadar bahwa kebutuhan vaksin pada bayi/balita sangat penting dalam membentuk sistem imun tubuh anak sejak dini. Manfaatnya pun, sudah tidak diragukan lagi. Dua diantaranya, yakni mampu mencegah lebih dari 26 penyakit serta dapat menyelamatkan lebih dari 1,5 juta orang setiap tahunnya. Wahhh, sungguh fakta yang menarik ya!

vaksin untuk balita

Bicara soal vaksin, tepat pada momen World Immunization Week 2021 kemarin, saya berkesempatan untuk mengikuti event Webinar 101 Vaksinasi: Kupas Tuntas Vaksinasi Anak yang diselenggarakan oleh Kenapa Harus Vaksin (@kenapaharusvaksin), theasianparent Indonesia, bersama narasumber dr. Attila Dewanti, SpA(K) dan dipandu oleh Mom Sissy Prescilia. Topik yang dibahas kali ini sangat menarik, sekaligus memberikan banyak insight bagi saya, khususnya seputar vaksin untuk balita seperti Khadijah.

Well, kira-kira poin apa saja nih seputar vaksinasi yang penting banget kita ketahui sebagai parents, penasaran? Cuss, lanjut!

1. Vaksinasi Menciptakan Herd Immunity (Kekebalan Kelompok)

Shortly, bagi saya pribadi konsep herd immunity ini jelas nyata pengaruhnya, bukan sekadar ngadi-ngadi. Mengingat, kebalnya sebagian besar sasaran suatu populasi melalui imunisasi, secara tidak langsung akan turut memberikan perlindungan bagi kelompok usia lainnya. Sehingga, bila ada kasus Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) di masyarakat maka penyakit tersebut tidak akan menyebar dengan cepat dan Kejadian Luar Biasa atau wabah bisa segera dicegah dan dikendalikan.

Terlebih, kekebalan kelompok ini dapat tercapai jika cakupan imunisasi pada sasaran tinggi dan merata di seluruh wilayah. Otomatis, upaya pencegahan penyakit (melalui imunisasi) ini tentu akan jauh lebih hemat, bila dibandingkan dengan upaya pengobatan. So, buat para moms yuk di cek lagi jadwal vaksin si kecil yang sesuai aturan IDAI 2020! Agar sesuai urutannya dan lengkap pemberian vaksinasinya, serta perhatikan juga ya pemberian vaksin booster sesuai usia pengulangannya.

2. Ketika Bayi/Balita Tidak Mendapatkan Vaksinasi Lengkap, Apa yang Terjadi?

vaksin aman

Masih ingat enggak, pada 2017 lalu wabah difteri ini sempat heboh lho. Dimana, penyebabnya tidak lain lantaran 66% tidak pernah mendapatkan vaksin DTP. Sedangkan, pada kasus lainnya diketahui sebanyak 31% tidak lengkap status vaksinasi DTP-nya. Alhasil, akibatnya pun enggak main-main, apabila bayi/balita tidak mendapatkan vaksinasi yang lengkap. Padahal kan kita tahu, bahwa vaksin aman kok dan enggak memicu adanya reaksi buruk pada tubuh.

Dari kasus ini, dr. Attila pun memaparkan sebuah hasil penelitian terhadap bayi/balita yang tidak mendapatkan vaksinasi lengkap. Adapun, dampaknya antara lain, tidak mempunya kekebalan, sehingga mereka mudah tertular penyakit, dapat menderita sakit berat yang kemudian menularkannya ke anak-anak lain. Lalu, terjadilah wabah yang hingga akhirnya menyebabkan banyak cacat dan kematian. Duh, seram banget ya!

3. Bagaimana Jika Imunisasi Terlambat atau Tidak Teratur?

Sebelumnya, kita perlu memahami terlebih dahulu apa bedanya antara vaksinasi dan imunisasi. Diketahui, vaksinasi sendiri adalah proses pemberian vaksin baik itu dengan cara disuntikkan ataupun secara oral. Sedangkan, imunisasi adalah proses yang terjadi di dalam tubuh untuk membentuk sistem kekebalan.

Nah, bagaimana jika tiba-tiba moms lupa untuk memberikan imunisasi pada si kecil? Sehingga, pemberian imunisasi ini pun jadi tidak teratur dan terlambat. Melalui webinar ini, dr. Attila tak lupa memberikan advice bagi para parents seperti saya untuk melakukan beberapa hal berikut ini, antara lain:

  • Segera lanjutkan imunisasi yang tertunda sesuai jadwal. Bisa dengan melakukan imunisasi kejar (catch-up immunization) sebagai upaya melanjutkan vaksinasi yang tertunda pada bayi/balita yang memenuhi syarat
  • Bila moms lupa/ragu dengan status pemberian imunisasi tertentu, maka simpelnya bisa dianggap belum pernah dan vaksinasi akan tetap diberikan. Karena, kalau pun ternyata sudah pernah diberikan sebelumnya, vaksin tersebut tidak akan memberikan efek samping apapun bagi tubuh. Mengingat, hingga saat ini belum ada bukti pemberian vaksin dapat merugikan penerima yang sudah imun/kebal. Justru, kelebihan vaksin ini akan dikeluarkan secara alami oleh tubuh. Namun, jika belum pernah diberikan sebelumnya, vaksin dengan cepat akan membentuk antibodi dalam tubuh
  • Selain itu, tidak ada perubahan terhadap interval vaksin.

4. Kapan Anak Tidak Boleh Divaksinasi?

Ternyata, ada sejumlah kondisi dimana anak tidak boleh divaksinasi lho, antara lain: anak yang mengidap penyakit kanker (ganas) dan sedang menjalani proses kemoterapi, anak yang sedang mengkonsumsi obat-obatan immunosupresi, serta anak dengan riwayat alergi berat pada pemberian vaksinasi yang sama pada dosis sebelumnya.

Lalu, bagaimana kasusnya jika anak sedang sakit demam (sub feris), batuk, pilek, dan diare, bolehkah dilakukan vaksinasi? Jawabannya, BOLEH. Menurut dr. Attila, hal ini lantaran gejala sakitnya tergolong ringan dan tidak parah. Ditambah, vaksinasi tidak akan membuat penyakit (gejala ringan) anak bertambah parah. Tak lupa, anak yang sedang minum antibiotic juga tetap boleh kok melakukan vaksinasi.

5. Apa Boleh Memberikan Lebih dari 1 Vaksin dalam Waktu yang Bersamaan?

Melalui webinar ini pula dijelaskan bahwa pemberian lebih dari 1 vaksin dalam waktu yang bersamaan rupanya diperbolehkan lho, moms. Bahkan, berlaku bagi semua vaksin tanpa terkecuali dapat diberikan secara berbarengan. Dengan catatan, imunisasi dilakukan di bagian titik tubuh yang berbeda. Misalnya, pada bagian paha/lengan kiri dan kanan, dengan menggunakan alat suntik yang berlainan.

Agar lebih efektif dan moms enggak perlu mondar-mandir ke rumah sakit lagi, solusinya bisa dengan melakukan imunisasi ganda (multiple injection), yakni pemberian lebih dari satu jenis imunisasi dalam satu kali kunjungan yang bermanfaat untuk mempercepat perlindungan pada anak dan meningkatkan efisiensi pelayanan. Ditambah, pemberian imunisasi ganda ini sudah terbukti aman, efektif, dan tidak menimbulkan risiko efek samping pada anak.

Fyi nih, ada juga vaksin kombinasi yang bisa jadi alternatif pilihan para moms untuk memberikan vaksinasi pada si kecil, khususnya di masa pandemi seperti saat ini. Selengkapnya, bisa dibaca baik-baik ya penjelasannya di bawah ini.

vaksin aman

6. Kapan Bayi Prematur Boleh Diberi Vaksin?

Pada kondisi bayi prematur, biasanya dokter akan menunggu dulu hingga berat badannya mencapai 2 kg atau 2.000 gram, baru kemudian akan diberikan vaksinasi. Hal ini disebabkan, berat badan bayi prematur belum cukup besar untuk diberikan vaksinasi, sehingga khawatir jika vaksin yang diberikan tidak bekerja optimal di dalam tubuhnya.

Selain itu, jadwal vaksinasinya pun sesuai dengan jadwal vaksinasi IDAI, hanya saja waktu pemberian vaksinnya agak mundur sedikit.

“Jadi, kita tunggu usianya sampai dua bulan atau sampai berat badannya dua ribu gram,” ujar dr. Attila.

7. Tips Aman Vaksinasi Anak Saat Pandemi

Jujur saja, saya pribadi sempat khawatir saat ingin membawa si kecil vaksin influenza ke fasilitas pelayanan kesehatan di masa pandemi saat ini. Takut, kalau-kalau tempatnya ramai dan bercampur dengan orang-orang yang sedang sakit di satu ruangan. Duh, pokoknya udah parno banget deh.

Nah, supaya lebih tenang dan enggak worry, ada tipsnya nih. Yuk, simak baik-baik!

Sebelum berangkat, pastikan dulu kondisi anak dalam keadaan sehat, dan berikan juga edukasi pada si kecil tentang pentingnya menggunakan masker saat di luar rumah.

Khusus di masa pandemi ini, utamakan kunjungan vaksinasi ke fasilitas pelayanan kesehatan yang memisahkan pasien sakit dengan pasien sehat.

Selalu menjaga jarak aman di ruang tunggu saat menunggu giliran. Namun, jika ruang tunggu terlihat penuh, bisa dikondisikan dengan menunggu giliran di dalam mobil.

Jangan lupa juga, selalu cuci tangan dengan benar selama & setelah selesai keperluan di fasilitas kesehatan. Bahkan, sangat dianjurkan ketika sampai di rumah untuk segera mandi dan mencuci pakaian yang digunakan saat kunjungan vaksin.

Gimana nih, semoga informasi seputar vaksinasi kali ini bermanfaat ya untuk teman-teman semua. Have a nice day, SALAM WARAS!

Vaksin aman

Ludy

kuliner khas Betawi Previous post Merindukan Kuliner Khas Betawi di Rumah Nenek
Scarlett Acne Series Next post Review Face Care Scarlett Acne Series

Leave a Reply

Social profiles