Sabar, itulah kata pertama yang terlintas di benak bunda saat menghadapi kenyataan hidup yang cukup sulit, yaitu GTM alias Gerakan Tutup Mulut. Meski bukan bunda yang mengalami, namun kenyataannya bunda lah yang merasakan imbasnya secara langsung, yaitu lagi-lagi stress, tiba-tiba merasa vertigo dan ikut kehilangan nafsu makan (ealaaah…).
Si kecil Khadijah, walau terlihat biasa-biasa saja, dengan keaktifannya yang luar biasa. Namun, tetap saja bunda ketar-ketir dibuatnya. Banyak praduga negatif memenuhi isi kepala ini, seolah berbagai rencana ingin segera di eksekusi, tetapi lagi-lagi hanya sekadar wacana belaka. Lantaran, harus berkejar-kejaran dengan Khadijah ke sana ke mari, menyertainya dalam misi eksplorasi yang tak terbatas.
Oh, Khadijah, bunda paham bahwa sesungguhnya tidak ada istilah GTM, melainkan situasi tertentu yang membuatmu jadi malas bahkan enggan makan. Hal tersebut, bisa disebabkan oleh beberapa hal, yakni tumbuh gigi, sariawan, moody atau bosan dengan makanan tertentu, dan masih banyak lagi. Namun, bunda masih harus mencari tahu apa yang tengah terjadi padamu selama seminggu lebih ini.
Jika boleh jujur, saat melihatmu sulit makan, perasaan bunda tercabik-cabik, malah ku ingin marah melampiaskan tapi ku hanyalah sendiri disini… (Maafkan, bunda nyanyi lagu BCL-Kecewa). Tapi ini serius, saat melihatnya bunda malah baper dan menangis. Ingin sekali rasanya memarahi Khadijah, tapi bunda tidak bisa. Karena, bunda sadar, pasti ada sesuatu yang sedang terjadi dalam diri Khadijah. Dan, Khadijah pun belum paham bagaimana menyampaikannya pada bunda atas apa yang sedang di alaminya saat ini. Maafkan bunda ya nak, hiks…
Khadijah sayang, sudah seminggu lebih ini bunda rindu melihat nafsu makanmu kembali tinggi. Anak kesayangan bunda ini, sebelumnya sangat suka makan apapun, selagi sehat dan halal. Namun kini, Khadijah yang bunda lihat selalu mengeluarkan makanannya sesaat setelah disuapi. Bunda, sedih nak…
Menurut ngana, bunda kudu piye? Sudah memutar otak, searching sana-sini, baca-baca artikel sambil berharap menemukan titik terang dari satu permasalahan yang cukup pelik ini. Namun, kenyataannya tidak ada satu pun yang nyangkut, mengingat sudah beberapa kali sotoy memperkirakan diagnosa dari sebab akibat yang muncul. Oh, GTM… Sungguh ajaibnya dirimu, hingga mampu membuat bunda beranak satu ini tiba-tiba stress dan puyeng seketika.
Dalam hati bunda berdoa, berharap agar semua drama GTM ini cepat berakhir. Dan, agar Khadijah bisa kembali lahap menyantap berbagai sajian menu yang bunda siapkan. Entah, itu enak atau tidak, yang jelas bunda menyiapkan semua itu dari hati yang paling tulus, agar saat memakannya Khadijah pun bisa merasakan betapa tulusnya cinta bunda ke Khadijah. Ahh, so sweet, tapi ngayal, hahahaha… (Sekali lagi, maafkan bunda gaje)
Demikian, catatan hati bunda yang tengah galau lantaran situasi GTM yang tengah melanda Khadijah. Adapun, jika memiliki saran ataupun ide sangat dibutuhkan oleh bunda. Semoga esok tak ada lagi drama GTM seperti ini, setidaknya bunda tahu apa sebabnya, aamiin…

Previous post Jakarta: Menuju Kota Ramah Anak
Next post After Giving Birth: Suami Kudu Peka!

Leave a Reply

Social profiles