Berburu Amalan Puasa di 10 Hari Terakhir Ramadhan Bagi IRT

Sebagai IRT beranak satu, yang menyambikan dirinya sebagai part time blogger, tampaknya waktu 24 jam dirasa kurang cukup untuk bisa mengerjakan segalanya. Berbagai hal cukup banyak menyita waktu saya. Dan, beberapa diantaranya meminta untuk dapat diprioritaskan. Terlebih, saat ramadhan ini. Rasa-rasanya ujian sabar dan ikhlas tengah menuntut saya untuk lebih dan lebih. Lantas, dapatkah saja bertahan dan menjalani semuanya dengan baik?

Mungkin iya, bisa jadi tidak.

Pictured by pexels.com

Meski demikian, saya mencoba untuk berfikir sedikit realistis. Belajar menerima keadaan bahwa tidak semuanya bisa kita kendalikan, semata-semata demi mempertahakan kewarasan dalam diri. Memang sih cukup berat. Namun, walaupun diri mengeluh beratus-ratus kali rasanya akan sulit jika tidak dibarengi dengan kerja nyata (nah lho!).

Adapun pada ramadhan kali ini, maksud hati ingin sekali bisa optimal dalam beribadah. Mencoba istiqomah dengan berbagai ibadah wajib dan sunnah, sembari menyibukkan lisan dengan dzikir. Khususnya, di 10 hari terakhir ramadhan ini. Walau, banyak godaan dan cobaan datang silih berganti (halah), entah tetap aja rasanya sulit untuk bisa istiqomah. Maybe, lantaran rasa mager yang dominan dalam diri sekaligus collab sama syaithon yang bersemayam, wkwkwkk.

Lantas, apa saja sih target-target yang ingin saya kerjakan di 10 hari terakhir ramadhan ini? Berikut uraiannya…

Pictured by pexels.com
  1. Khatam Alquran
    Ini dia nih yang mesti dikejar. Walau sepertinya ngos-ngosan, setidaknya bisalah khatam 1x. Terlebih, saat memiliki si kecil yang tengah aktif-aktifnya dan menuntut banyak perhatian. Jika sudah begitu, kudu pintar-pintar cari waktu untuk bisa menyelesaikannya, bismillah bisa!
  2. Shalat Sunnah
    Wah, sama halnya dengan mengkhatamkan Alquran, ibadah sunnah yang satu ini juga butuh perjuangan lebih untuk bisa mengerjakannya. Khususnya, di tengah keriweuhan mengurus kakak bayi dan saya pribadi yang memang kalau tidur kebo abis. Alias susah dibangunin, hahaha. Astaghfirullah.
  3. Sedekah
    Untuk jenis ibadah yang satu ini, wajib hukumnya jadi project rutinan tiap ramadhan. Lho, apa maksudnya? Jadi, menurut versi saya loh ya penting banget menjadikan sedekah sebagai project mandiri yang dikerjakan sendiri, dikeluarkan dari uang sendiri dan keberkahannya pun mengalir pada diri kita juga. Jadi meskipun sedikit, yo enggak masalah. Sing penting konsisten, bahkan kalau sanggup tiap hari selama bulan ramadhan. Cukup, itu saja. Entah itu berupa uang ataupun makanan yang penting sesuai dengan kesanggupan kita.
  4. Dzikir
    Ibadah hati yang satu ini seyogyanya memang perlu dibiasakan. Penting untuk membiasakan diri agar selalu mengingat Allah sekaligus sebagai tameng guna menjaga diri dari segala godaan setan dan hal buruk yang menimpa. Terlebih, jika dikerjakan selama bulan ramadhan ini, maka nilai pahalanya pun akan berkali-kali lipat. Kuncinya adalah latihan dan latihan untuk membiasakan diri. Bismillah, fighting!

Kurleb, sederhananya (whattt, gak salah?) seperti itulah target-target saya pada ramadhan kali ini. Meski, rasanya berat dan terseret-seret saat mengerjakannya, namun tidak akan berarti apa-apa jika tidak diupayakan sama sekali. Terlebih, bagi saya yang jadi mudah sekali ngantuk dan tidur setelah memiliki anak. Rasanya butuh effort lebih untuk bisa menuntaskannya. Sing penting, niatin aja dulu sembari berharap agar iktiarnya pun juga bisa optimal. Bismillah, lillah. Semoga bermanfaat, Salam Waras!

Previous post Tips Mudik Ala Newlywed yang Wajib Dicoba
Next post Ngabuburit Bareng #Hijupxmarcksvenus: Bersama Venus Cantik Sehat di Bulan Ramadhan

Leave a Reply

Social profiles